Cara cendawan Beauveria bassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru.[4]
B. bassiana masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel, dan lubang lainnya.[4]Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.[4] Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin.[4] Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang.[4] Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati.[4]Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia.[4] Dalam hitungan hari, serangga akan mati.[4] Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih.[5]
Dalam infeksinya, B. bassiana akan terlihat keluar dari tubuh serangga terinfeksi mula-mula dari bagian alat tambahan (apendages) seperti antara segmen-segmen antena, antara segmen kepala dengan toraks, antara segmen toraks dengan abdomen, dan antara segmen abdomen dengan cauda (ekor).[4] Setelah beberapa hari kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur yang berwarna putih.[4]Penetrasijamur entomopatogen sering terjadi pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut[6]
Serangga yang telah terinfeksi B.bassiana selanjutnya akan mengontaminasi lingkungan, baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi.[4] Serangga sehat kemudian akan terinfeksi.[4] Jalur ini dinamakan transmisi horizontal patogen (inter/intra generasi).[4][6]
Aplikasi
Dilaporkan telah diketahui lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur B. bassiana.[1][5] Berdasarkan hasil kajian jamur ini efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.[1][5] Sebagian contoh lain yang menjadi inang jamur B. bassiana adalah kumbang pisang, jangkrik, ulat sutra, dan semut merah.[5] Karena B. bassiana dapat menyerang hampir semua jenis serangga, cendawan ini digolongkan ke dalam non-selektifpestisida sehingga dianjurkan tidak digunakan pada tanaman yang pembuahannya dibantu oleh serangga.[5]
Penggunaan jamur ini untuk membasmihama dapat dilakukan dengan beberapa metode.[7] Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama.[7] Adapun cara penggunaanya yaitu dengan memasukkan Beauveria bassiana beserta alat pemikat berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral.[7] Serangga akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga tersebut terinfeksi.[7] Cara aplikasi lain yaitu dengan metode penyemprotan.[7]
^ abc"Beauveria bassiana Pengendali Hama Tanaman"(PDF). Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Hias. 28 (1): 11–12. 2006. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 30 Mei 2022. Diakses tanggal 30 Mei 2022.