Deddy Ratnanto

Deddy Ratnanto
Deddy Ratnanto sebagai ahli IT Indonesia
Lahir25 Oktober 1973 (umur 50)
Salatiga, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
PendidikanUniversitas Gunadarma (Sistem Informatika, 1995)
Tahun aktif2010–sekarang
Dikenal atasPengembangan perangkat lunak, Programmer, Mahadata, Machine learning, Artificial intelligence
Situs webhttps://drat.github.io

Deddy Ratnanto lahir di Salatiga, Indonesia pada tanggal 25 Oktober 1973. Ia dikenal sebagai seorang pengembang perangkat lunak dengan spesialisasi dalam bahasa pemrograman Python, R, Ruby, dan Golang. Deddy juga berperan penting sebagai spesialis Big Data dan terlibat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta Machine Learning (ML). Ia aktif di komunitas teknologi global melalui kontribusinya di GitHub dan Hugging Face, serta sebagai pendiri komunitas Flat Earth di Indonesia.

Saat ini, Deddy sangat aktif dalam mengembangkan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dan berkontribusi dalam membangun dan melatih tenaga ahli muda Indonesia yang berkompeten di bidang Big Data, Machine Learning, dan AI.

Latar Belakang

Deddy Ratnanto memulai kariernya di bidang teknologi informasi pada awal 2010-an setelah lulus dari Universitas Gunadarma dengan gelar dalam Sistem Informatika pada tahun 1995. Ia memegang peran sebagai spesialis teknologi dengan fokus pada pengembangan perangkat lunak dan analisis data besar. Deddy mengembangkan dan mengelola berbagai proyek open-source yang berfokus pada teknologi mutakhir seperti pemrosesan bahasa alami (NLP) dan analisis data.[1]

Aktivitas Deddy di GitHub mencakup lebih dari 500 repositori, di mana ia berkontribusi pada berbagai proyek, termasuk alat scraping data dan analisis jaringan. Selain itu, Deddy juga aktif di platform Hugging Face, yang merupakan pusat inovasi AI dan ML, di mana ia terus berkontribusi, belajar dan mengajar.

Selain kontribusinya di dunia teknologi, Deddy juga berperan penting dalam penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia sebagai Kepala Infrastruktur Teknologi Informasi di Gugus Tugas Penanganan COVID-19 bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Ia memimpin pengembangan sistem informasi Bersatu Lawan Covid (BLC), yang mengintegrasikan data nasional guna memantau dan mengawasi perkembangan kasus COVID-19 secara real-time.[2] Deddy juga berkontribusi dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2020 melalui pengembangan sistem Lancang Kuning Nusantara, yang berhasil mendeteksi dan memadamkan ribuan titik api di Riau, sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua, menjaga wilayah tersebut bebas dari asap.[3]

Selain itu, Deddy juga terlibat pada upaya BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dalam mengembangkan Pusat Media Damai (PMD) yang berfokus pada pencegahan radikalisme terorisme di dunia maya. Melalui teknologi filterisasi Big Data dan Natural language processing (NLP), ia membantu memantau dan menganalisis konten online yang berpotensi radikal dengan AI, serta mengembangkan strategi media untuk meningkatkan kesadaran akan pesan damai di seluruh Indonesia, serta melakukan perjalanan berkeliling Indonesia selama 3 tahun dalam memberikan pengetahuan dan pelatihan teknologi informasi pada generasi muda anti radikalisme terorisme.[4]

Pada tahun 1999-2000, Deddy juga dikenal melalui keterlibatannya dalam pengembangan malware dan virus komputer yang dinamai "Robocop". Varian Robocop.A akan memodifikasi file Excel yang terinfeksi dan menambahkan teks "ROBOCOP Nightmare Joker [SLAM]" pada tanggal 1 Maret. Varian lain, Robocop.B, akan menampilkan pesan "Selamat Ulang Tahun Deddy Ratnanto!" pada tanggal 25 Oktober setiap kali file Excel terinfeksi dibuka atau Excel dijalankan. Virus ini menyebar luas ke seluruh penjuru dunia.[5]

Karya dan Kontribusi

  • Proyek Terkenal di GitHub: Alat scraping WhatsApp, Analisis jaringan Piala Dunia FIFA 2018.[6]
  • Aktivitas di Hugging Face: Berpartisipasi dalam proyek-proyek terkait NLP dan ASR.
  • Keterlibatan dalam Komunitas: Pendiri komunitas Flat Earth, Jakarta, Indonesia.
  • Kontribusi dalam Penanganan Krisis Nasional: Pengembangan sistem BLC untuk COVID-19 dan Lancang Kuning Nusantara untuk mitigasi Karhutla.
  • Peran di BNPT: Pengembangan Pusat Media Damai (PMD) untuk pencegahan radikalisme dan terorisme di dunia maya.
  • Pengembangan Virus Makro: Robocop.A dan Robocop.B.[5]

Pranala luar

Referensi

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

  1. ^ a b Deddy Ratnanto. "Indonesia Smart Farming Technology". Academia.edu. 
  2. ^ a b Deddy Ratnanto. "Design of Bersatu Melawan Covid-NextGen 2020 Infrastructure System". Academia.edu. 
  3. ^ a b Deddy Ratnanto. "Lancang Kuning Algorithm Methodology". Academia.edu. 
  4. ^ a b "BNPT-FKPT Sultra Holds Dialogue on Radicalism Prevention". Antara News. 
  5. ^ a b c "F-Secure Malware Info - Robocop". F-Secure. 
  6. ^ a b "Hotspot Prediction Presentation v3 - Deddy Ratnanto". Scribd. 
Kembali kehalaman sebelumnya