Dionisius orang Areopagus

Rasul Paulus memberitakan Injil di Athena, Dionisius termasuk orang Atena yang bertobat karena pemberitaan tersebut.
Opera omnia, 1756

Dionisius orang Areopagus (bahasa Yunani: Διονύσιος ὁ Ἀρεοπαγίτης; bahasa Inggris: Dionysius the Areopagite) adalah seorang yang disebut dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yang kemudian menjadi martir Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Domitian.[1] Ia lahir di Athena.[1] Dionisius mempelajari bidang astronomi di Mesir sehingga ia menjadi seorang astrolog terkenal pada masanya.[1] Usai menimba ilmu di Mesir, ia kembali ke Atena dan di sana Dionisius dipilih menjadi senator di dalam majelis Areopagus.[1] Dionisius menjadi salah satu orang yang menjadi Kristen oleh karena pemberitaan Paulus di Athena.[1] Dengan demikian, ia mengalami dilemma sebagai seorang senator dan seorang Kristen.[1] Sebagai senator, ia harus ikut menyembah dewa-dewa Romawi dan kaisar.[1] Akhirnya, Dionisius memutuskan meninggalkan jabatannya sebagai senator.[1] Dalam Kisah Para Rasul dicatat:
"Beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka."[2]

Tradisi Kristen

Menurut Dionisius dari Korintus, yang dikutip oleh Eusebius, Dionisius yang di Atena ini kemudian menjadi uskup kedua di Atena.[3] Setelah terjadi berbagai penghambatan terhadap orang-orang Kristen di Athena, Dionisius ikut tertangkap dan diadili di hadapan gubernur Athena.[1] Ia mengalami berbagai penyiksaan karena tidak mau ikut mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa dan kaisar.[1] Oleh Kaisar, Dionisius dijatuhi hukuman mati yaitu hukuman pancung.[1]

Dionisius banyak meninggalkan karya-karya yang ditulisnya selama ia hidup.[4] Beberapa karyanya yang terkenal adalah:

  • De Divinis Nominibus (Nama-nama Ilahi), di dalamnya dibicarakan tentang nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.[4]
  • De Mystica Theologia (Teologi Mistik) yaitu mengenai persekutuan manusia dengan Allah.[4]
  • De Caelesti Hierarchia (Hierarki Surgawi) yang berbicara tentang kodrat malaikat.[4]
  • De Ecclesiastica Hierarchia (Hierarki Gerejawi) yang berisi tentang tingkatan pelayanan dalam gereja.[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k {id} F.D Wellem. 2003. Hidupku Bagi Kristus:Kisah Penderitaan dan Kemartiran Orang Kristen pada Periode Gereja Lama 30-591. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 70.
  2. ^ Kisah Para Rasul 17:34
  3. ^ Eusebius, Historia Ecclesiae III: iv
  4. ^ a b c d e {id} Tony Lane. 2005. Runtut Pijar:Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 57.
Kembali kehalaman sebelumnya