Berdasarkan catatan penampilan pada turnamen edisi sebelumnya, final edisi ini merupakan penampilan ketiga bagi Senegal setelah sebelumnya pada 2002 dan 2019, namun belum pernah menjadi juara. Sementara bagi Mesir merupakan penampilan kesepuluh, setelah sebelumnya menjadi finalis dua kali pada 1962 dan 2017 serta juara tujuh kali pada 1957, 1959, 1986, 1998, 2006, 2008, dan 2010.
Senegal lolos dari babak grup sebagai juara Grup B dengan hanya mencetak satu gol: gol yang dicetak Sadio Mané pada pertandingan pertama mereka melawan Zimbabwe.[3] Pada babak 16 besar, mereka bertemu Tanjung Verde, salah satu tim peringkat ketiga terbaik dari Grup A. Senegal memenangkan pertandingan ini, yang diwarnai dengan dua kartu merah dan insiden benturan kepala antara penyerang Senegal Sadio Mané dan penjaga gawang Tanjung Verde Vozinha, dengan skor 2–0.[4] Pada perempat final, mereka mengalahkan Guinea Khatulistiwa, tim peringkat ke-114 pada Peringkat Dunia FIFA, dengan skor 3–1, untuk kemudian bertemu Burkina Faso di semifinal.[5] Pada pertandingan semifinal, Senegal mendapat dua keputusan tendangan penalti yang kemudian dibatalkan setelah asisten wasit video meminta wasit pertandingan melakukan peninjauan lewat tayangan ulang di monitor. Senegal lolos ke final PIala Negara-Negara Afrika ketiga mereka setelah memenangkan pertandingan itu dengan skor 3–1.[6]
Mesir lolos dari babak grup sebagai peringkat kedua Grup D. Pada babak 16 besar, mereka bertemu juara grup Grup APantai Gading. Mesir memenangkan pertandingan lewat adu penalti dengan skor 5–4, setelah hasil imbang 0–0 pada waktu normal dan perpanjangan waktu, dengan Mohamed Salah sebagai pendangan penalti penentu kelolosan mereka ke perempat final.[7] Pada pertandingan perempat final, mereka bertemu Maroko dan Mohamed salah mencetak satu gol serta satu umpan gol bagi Trézéguet untuk mengakhiri pertandingan dengan skor kemenangan 2–1 setelah perpanjangan waktu.[8] Mesir kemudian bertemu tuan rumah Kamerun pada semifinal, pertemuan antar dua tim tersukses sepanjang sejarah turnamen ini. Pertandingan berakhir imbang 0–0 setelah perpanjangan waktu sehingga dilanjutkan dengan adu penalti. Mohamed Abou Gabal menjadi pahlawan kemenangan setelah menggagalkan dua tendangan penalti dari pemain Kamerun dan Mesir menang 3–1 sehingga lolos ke final Piala Negara-Negara Afrika untuk kesepuluh kalinya.[9]
^Setiap tim hanya diberikan tiga kali kesempatan penggantian pemain, dengan kesempatan keempat dapat dilakukan pada babak perpanjangan waktu, tidak termasuk penggantian yang dilakukan pada jeda waktu antar babak, sebelum babak perpanjangan waktu, dan jeda waktu antar babak perpanjangan waktu.
^"Regulations of the Africa Cup of Nations"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Konfederasi Sepak Bola Afrika. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-01-06. Diakses tanggal 11 Januari 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)