Injil Matius

Injil Matius adalah salah satu dari empat yang terletak dalam Kanon Alkitab Kristen, selain Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Selain itu, kitab ini juga digolongkan ke dalam Injil Sinoptik, bersama Injil Markus dan Lukas.

Isi

Garis besar

Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian:

Ayat-ayat terkenal

  • Matius 5–7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain:
    • Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
    • Matius 6:9–13: Doa Bapa Kami
    • Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
    • Matius 7:12: (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
  • Matius 28:18–20: (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ciri-ciri

Tujuh ciri utama menandai Injil ini:

  1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
  2. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
  3. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
  4. Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
  5. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
  6. Matius menekankan:
    • standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
    • kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
    • kejayaan kerajaan itu pada masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
  7. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).

Perikop

Judul perikop dalam Injil Matius menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.[1]

Silsilah, kelahiran, dan masa kanak-kanak Yesus
Pembaptisan dan awal pelayanan Yesus
KHOTBAH DI BUKIT[a]
Pengajaran dan mukjizat Yesus di Galilea
Perutusan Yesus dan panduan dalam mengikuti Yesus
Penolakan terhadap Yesus dan perlawanannya
Perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Surga
Mukjizat dan pengajaran Yesus lebih lanjut
Ajaran tentang keanggotaan Kerajaan Surga
Mukjizat, pengajaran, dan perumpamaan Yesus di Yerusalem
KHOTBAH TENTANG AKHIR ZAMAN[a]
Kesengsaraan, wafat, dan kebangkitan Yesus

Kepengarangan

Pengarang

Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66.

Irenaeus menulis:

"Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." (Melawan Ajaran Sesat 3.11.8)

Epifanius (atau Epiphanius; ~320-403 M) yang hidup sezaman dengan Hieronimus (=Jerome) menulis dalam catatannya "Panarion" bahwa Matius menulis Injil dalam bahasa Yunani yang dikutipnya dan dengan jelas ia menggunakan frasa baku yang menyatakan status pengarang.[2]

  • Epiphanius Panarion 8.2
    “Karena St. Matius mendaftarkan generasi-generasi (dari Silsilah Kristus) dalam tiga paragraf, dan mengatakan ada empat belas generasi dari Abraham sampai Daud, empat belas dari Daud sampai ke pembuangan, dan empat belas dari pembuangan sampai ke Kristus.”[2]
  • Epiphanius Panarion 51.5.4
    “Dan ia menulis pada awalnya, ‘Kitab generasi (=silsilah) Yesus Kristus, putra Daud,’ dan kemudian mengatakan ‘putra Abraham.’ Kemudian, kembali ke poin utamanya, ia mengatakan “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut. Ketika ibunya Maria bertunangan dengan Yusuf, sebelum mereka berkumpul bersama ia didapati mengandung anak oleh Roh Kudus.”[2]
  • Epiphanius Panarion 51.6.2
    “Bukankah Allah memberikan setiap penulis Injil tugas tersendiri, sehingga masing-masing dari empat penulis Injil yang kewajibannya adalah mengabarkan Injil dapat menemukan apa yang harus dilakukan dan menyampaikan hal-hal yang bersesuaian dan mirip untuk menunjukkan bahwa semuanya dari sumber yang sama, tetapi juga menulis apa yang tidak dimuat oleh yang lain, karena masing-masing menerima bagian yang disediakan dari Roh?”[2]

Eusebius menulis:

"(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut. Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka. (9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. (10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8)

Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai salah satu dari “ketiga Injil tersebut sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika ia berkata, “ telah sampai ke tangan semua orang.” Satu-satunya kemungkinan adalah Eusebius menganggap kedua versi itu sebagai satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari satu Injil Matius. Dapat dipahami benar jika Injil Matius bahasa Yunani merupakan terjemahan yang dikembangkan dari Injil Matius bahasa Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius.[3]

Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10),

“Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Lukas, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk kepada bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya."[4]

Teori waktu penulisan

Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung Injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi.

Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon si kusta di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M.

Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.[5]

Injil Matius sebagai Injil yang pertama kali ditulis

Selama 1500 tahun pertama Kekristenan, Gereja secara mutlak meyakini bahwa keempat Injil itu dalam sejarahnya ditulis sesuai urutan yang didapati dalam kanon Alkitab: Matius yang pertama, Markus kedua, Lukas ketiga, dan Yohanes yang terakhir dari semuanya. Alasan mempercayai bahwa Injil Matius ditulis terdahulu cukup sederhana: kesaksian dari para saksi kuno yang menegaskan bahwa Injil Matius yang pertama ditulis dan juga ditulis dalam bahasa Ibrani/Aram. Santo Agustinus menulis pada tahun 420-an M demikian:[5]

"Maka, keempat penulis Injil tersebut yang namanya mendapatkan penyebaran yang menakjubkan ke seluruh dunia, dan yang jumlahnya telah ditetapkan hanya empat, ... diyakini telah menulis dalam urutan sebagai berikut: pertama Matius, kemudian Markus, ketiga Lukas, terakhir Yohanes."
"Dari keempatnya, jika benar, hanya Matius yang dicatat telah menulis dalam bahasa Ibrani; yang lain dalam bahasa Yunani. Dan bagaimanapun mereka tampaknya masing-masing memegang urutan pengisahan tertentu, hal ini tentunya tidak dapat dianggap bahwa masing-masing penulis memilih untuk menulis dengan mengacuhkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya."[6]

Ada pula alasan lain mengapa Matius mungkin merupakan yang pertama menuliskan Injil Kristus - ia memiliki kertas dan tinta! Para Rasul lain kebanyakan adalah para nelayan. Matius adalah seorang pemungut cukai, artinya ia merupakan pencatat pembukuan dan akuntan keuangan. Pada masa di mana penulisan, kertas perkamen, dan tinta adalah komoditas langka, sangat tepat jika seorang Rasul yang mempunyai akses pada hal-hal tersebut merupakan yang pertama menuliskan riwayat kehidupan Kristus.[5]

Injil Matius ditulis sebelum Injil Markus

Bahwa Injil Matius kemungkinan bukan Injil yang pertama ditulis baru muncul akhir-akhir ini karena sejumlah pakar mengajukan keraguan atas kebangkitan Yesus dan Ketuhanan-Nya, sehingga muncul dugaan bahwa ada pesan Kristen yang dipalsukan. Dengan demikian muncul anggapan bahwa Injil yang paling pendek dan sederhana mungkin adalah yang tertua. Pakar-pakar ini mengusulkan bahwa Injil Markus yang paling pendek itu adalah yang paling awal ditulis karena tidak banyak memuat pengajaran Kristus dan kisah kebangkitan di dalamnya paling sederhana. Kemudian, diajukan pula dugaan bahwa ada satu sumber tak dikenal yang memuat perkataan-perkataan Yesus (disebut “Q” dari bahasa Jerman "Quelle" artinya "sumber") yang dipakai untuk “mengisi” kekosongan informasi akan pengajaran-pengajaran Kristus. Ini semua hanyalah spekulasi dan tidak memiliki dasar sejarah. Teori ini sendiri masih terus diperdebatkan dan terbagi-bagi, sementara bukti-bukti sejarah tidak mendukung Injil Markus sebagai Injil yang pertama ditulis.[5]

Ide bahwa Injil Markus menjadi sumber dari Injil Matius dan Markus tidaklah sejelas yang dikemukakan sebagai argumen. Bisa jadi Markus yang mengambil bahan dari Matius dan Lukas, mengikuti urutan mereka jika sepakat, tetapi memutuskan untuk mengikuti salah satu jika berbeda. Ini didukung oleh fakta bahwa pada gereja mula-mula, yang lebih dekat pada tarikh penerbitan keempat Injil, secara mutlak memilih komposisi Matius sebagai yang pertama, tanpa ada bukti bahwa Injil Markus ditulis terlebih dulu. Lebih lagi, Matius adalah seorang saksi mata, tidaklah perlu untuk tergantung pada Markus, yang bukan seorang saksi mata, untuk mengumpulkan informasi mengenai kehidupan Kristus, termasuk pertobatan Matius sendiri![7]

Bahasa penulisan

Dua bapa gereja dan sejarawan pada masa awal gereja, Eusebius dan Origen, menulis bawa ada rasul lain yaitu Bartolomeus yang juga pergi ke India dan membawa serta suatu teks Injil besertanya, menurut penemuan Samuel Moffett, sarjana dan pengarang dari Princeton. Dalam bukunya, A History of Christianity in Asia, Moffett menyatakan bahwa seorang sejarawan dan misionaris bernama Pantaenus pergi ke India tahun 180 M, dan menemukan sebuah salinan Injil Matius dalam bahasa Ibrani yang dulu dibawa oleh Bartolomeus ke sana. Eusebius (abad ke-4) menulis bahwa Pernah dilaporkan di antara orang-orang yang mengenal Kristus, (Pantaenus) menemukan Injil menurut St. Matius (yang tiba lebih dari seabad sebelum tibanya Pantaenus). Karena Bartolomeus, salah satu dari para rasul telah mengabarkan Injil kepada mereka dan meninggalkannya (di India) tulisan Matius dalam bahasa Ibrani yang mereka lestarikan.[8]

Moffett menulis, Fakta bahwa Pantaenus adalah ... seorang Yahudi ... menjelaskan ketertarikannya secara khusus pada salinan bahasa Ibrani Injil Matius. Fakta bahwa ia kembali ke Aleksandria membawa salinan Injil itu menambah validitas penemuan ini.[8]

Sarjana George Howard, dalam bukunya, The Gospel of Matthew According to a Primitive Hebrew Text, mengutip tulisan dari awal abad ke-2 oleh Papias (~ 60-130 M), uskup Hierapolis di Asia Minor, yang menyatakan bahwa Matius mengumpulkan perkataan-perkataan dalam bahasa Ibrani. Sejarawan Epiphanius dan Eusebius, keduanya dari abad ke-4 menulis bahwa Matius menerbitkan Injilnya dalam bahasa Ibrani dan bahwa ia menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya.[8]

Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini.[3]

  • Pada tahun 130-an, Papias, uskup di Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" [9]
  • Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa:
    Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus mengabarkan (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja. Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia.[10]
  • Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan (converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani."[11]
  • Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan ditinggalkannya kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya."[12] Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani. Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun ‘setelah Sabat [singular].’”[13] Selain itu Eusebius juga menulis:
    "Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur (Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8)[14]

John Owen setuju dengan hal ini ketika ia menulis:

“Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-kata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia (Elias). Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.”[15]

Latar belakang

Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.

Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk:

  1. ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
  2. hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham (Matius 1:1–17);
  3. pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Matius 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30–31; Mat 21:9,15; Mat 22:41–45);
  4. penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
  5. petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).

Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (misalnya Matius 2:1–12; Mat 8:11–12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18–20). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis.

Muatan teologis

Matius menulis Injil ini

  1. untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
  2. untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
  3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa:

  1. Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.
  2. Hanya pada akhir zaman, Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ a b Judul bagian berasal langsung dari Alkitab

Referensi

  1. ^ Judul perikop Matius
  2. ^ a b c d The Panarion of Epiphanius of Salamis, Terjemahan: Frank Williams, BRILL, Boston, Mass. 1987.
  3. ^ a b The Hebrew and Greek Gospels Written by Matthew the Apostle of Jesus Christ. The Main Evidence. ("Injil bahasa Ibrani dan Yunani ditulis oleh Matius rasul Yesus Kristus. Bukti Utama.) oleh Rev. Ron Jones dan the Titus Institute.
  4. ^ Thomas, Robert L. and Farnell, F. David, Jesus Crisis, Kregel Publications, 1998, 53.
  5. ^ a b c d Why Matthew is the First Gospel – and not Mark (or Q) oleh Dr Taylor Marshall
  6. ^ St. Augustine, The Harmony of the Gospels, 2.
  7. ^ "Was Mark the First Gospel? - Josh McDowell Ministry". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 2014-06-17. 
  8. ^ a b c Old texts make case that Matthew wrote first gospel Diarsipkan 2014-11-29 di Wayback Machine. ("Teks kuno memberi kesaksian bahwa Matius yang pertama menulis Injil")
  9. ^ Papias. Explanation of the Sayings of the Lord [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 3:39].
  10. ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat 3:1:1.
  11. ^ Origen. Commentaries on Matthew [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 6:25].
  12. ^ Eusebius. History of the Church 3:24 [inter 300-325].
  13. ^ Eusebius, Questiones Ad Marinum (Membandingkan Mat 28:1 dengan Yoh 20:1)
  14. ^ Kutipan ini dari "Bukti-bukti Injil" ("Proof of the Gospel Being The Demonstratio Evangelica of Eusebius of Caesarea"), Tr. W.J. Ferrar, Vol.1 The Macmillan Company, New York, 1920 (CCEL).
  15. ^ Owen, John, A commentary, critical, expository and practical, on the Gospels of Matthew and Mark, New York, Leavitt and Allen, 1857, 398

Pustaka tambahan

Pranala luar


Tag: sd hilaris aryani willems sergio rochet komik judge and executioner yehezkiel 36: 22-27 kabinet indonesia bersatu 1 rumbai riau tsumugi akari lagu soloist gg 3rd gen matahari lubuk ruso kerajaan lama mesir smas tunas bangsa film pertama diluar bahasa inggris yang memenangkan film terbaik di oscar kantoria sveriges herrlandslag i handboll mar?a antonieta con una rosa tokyo smk gita kirtti 1 jakarta kode pos tanjung sari sumedang lust caution amal mulia depok yulia puspitasari masjid utsman bin affan daftar rumah sakit di lampung yonif r 321 gt 13 1 kostrad europas st?rsta flygplats kampus ungu gununghalu a quante edizioni ha partecipato la celentano sekolah sma betrand peto smpn 1 kwanyar penghitung detik teknik yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini tindakan menghindari peniruan objek secara mentah, unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya merupakan aliran tv program type sdn pancoran 01 pagi nama kota di argentina data penonton film indonesia daftar kota malaysia that time i got reincarnated as a slime the movie scarlet bond download band indonesia 5 personil saat ini memiliki tiga album timur mereka pernah mengganti nama bandnya

sdit rabbani muara enim partai marhaen indonesia apa kepanjangan dari fivb sdit cordova tangerang sman 4 sidoarjo jumlah desa di kabupaten pangandaran tahun 2021 charlie corwin agama penduduk jepang biggest city in uttar pradesh dewa 19 list of slurs gunung sahari utara miss universe dari tahun ke tahun openbve indonesia gerall saprilla sma negeri 1 sidayu uttar pradesh ka sabse bada jila heart is... hasil pilpres 2004 sumitro plan sma 3 nabire andi heru wahyudi tajinan muslim raiders sman 5 magelang asbabun nuzul surat ali imran ayat 30-33 daftar dosen ub nama nama daerah di medan tanjung pinggir siantar sma 2 pulau punjung jurusan poltekkes bengkulu smp pgri 10 bandung sma 91 jakarta tpk koja indonesian idol season 5 baturaja dimana south carolina senators smk merah putih bekasi rosie ruiz takdir cinta yang kupilih pemeran jalan puri beta si fueras tu kenzie jaseng kolano marhum sd cahaya hati bukittinggi subhanallah arab klasifikasi calcarea cms rri.co.id puji astutik smp negeri 12 medan smp garuda jakarta timur jaya manggala school lagu hits kla project my little house preschool sman 10 palangka raya praktikum farmasetika dasar kemampuan tanah dalam menahan air dinyatakan dalam satuan vita maulvi amanda petrotech manga

sejarah dinasti yuan frekuensi surau tv terbaru smk negeri 1 sine siti narsito wulan sman 1 kintap deddy suryadi apa itu pendidikan vokasi sdn jatireja 01 mourning wife jubah ungu lirik monaco bay manado angkatan laut amerika smpn 15 bogor 2 tawarikh 20 nama dosen politeknik negeri pontianak kota daha transjakarta ke ragunan getting over you pdf debat seperti apa yang dilakukan untuk tingkatan sekolah menengah smp alkhairaat palu kidnapped bride 14 rochmad bayu utomo daftar kecamatan di kabupaten hulu sungai tengah endry nugroho prasetyo bus dengan lantai ganda atau sering disebut bus tingkat adalah pengertian dari kalideres terminal final liga champions uefa 2020 gelombang gigi gergaji smp 26 pekanbaru ko itakura union of forces for democracy and development teknik bioenergi dan kemurgi ferdinand waldo demara smk 1 kraksaan sunday morning political shows smp negeri 45 jakarta smp unggulan aisyiyah bantul paul mullin dates joined traheka erdyas bimanatya merger vertikal contoh skrev singer

PendahuluanSelamat datang di petualangan seru di Mojhaye Khorushan Water Park, Iran! Jika Anda mencari tempat liburan yang unik dan mendebarkan, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang destinasi air yang menakjubkan ini. Dari sejarahnya yang kaya hingga berbagai wahana seru yang bisa Anda nikmati, kita akan membahas semuanya. Jadi, siapkan diri Anda untuk mengikuti kami dalam perjalanan menyenangkan ini!Daftar IsiSej…

PendahuluanSelamat datang dalam perjalanan eksplorasi ke dalam dunia Universitas Pakuan Bogor! Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang universitas yang memiliki keunikan tersendiri ini. Dari sejarah hingga program-program akademik terkini, kita akan menjelajahi segala hal yang membuat Universitas Pakuan Bogor begitu menarik dan istimewa.Daftar IsiSejarah Universitas Pakuan BogorVisi dan MisiFakultas dan Program StudiKualitas PendidikanPrestasi dan Alumni TerkemukaKehidupan Kampus yang …

UNIVERSITAS KRISTEN DUTAWACANA (UKRida): Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan BerkualitasPendahuluanSelamat datang dalam perjalanan kita untuk mengungkap ragam keajaiban dan potensi yang dimiliki oleh Universitas Kristen Dutawacana, atau yang lebih akrab kita sebut UKRida. Dalam artikel ini, kita akan menggali setiap sudut dan celah dari institusi pendidikan yang telah menjadi cikal bakal banyak sukses individu di tanah air. Tidak hanya itu, kita juga akan menjelajahi peran SEO (Search Engine…

PendahuluanSaat berbicara tentang buah-buahan yang menyegarkan, pikiran kita mungkin langsung tertuju pada yang manis dan berair. Tapi tunggu dulu, tahukah Anda bahwa di antara gemerlapnya dunia buah-buahan, ada satu yang mungkin terlupakan, yakni buah plum merah? Jangan salah, dibalik penampilannya yang sederhana, buah ini menyimpan rahasia kesehatan yang luar biasa. Artikel ini akan membahas dengan lengkap mengenai manfaat mengagumkan dari buah plum merah yang mungkin belum Anda ketahui.Daftar…

PendahuluanSelamat datang dalam petualangan menakjubkan mengenal keindahan bulu kambing Gaddi dari India! Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunikan dan pesona dari bulu kambing yang luar biasa ini. Mari kita menggali lebih dalam, mulai dari sejarahnya hingga manfaatnya yang mengagumkan. Jadi, ikuti kami dalam perjalanan menyenangkan ini dan temukan alasan mengapa bulu kambing Gaddi patut mendapat perhatian kita.Daftar IsiSejarah Kambing Gaddi: Keanggunan yang BerusiaAwal Mula Kambing Gad…

PendahuluanKetika kita berbicara tentang perawatan mesin sepeda motor, salah satu faktor kunci yang tidak bisa diabaikan adalah penggunaan oli yang tepat. Oli bukan hanya pelumas, tetapi juga kunci untuk menjaga kinerja mesin dalam kondisi optimal. Di tengah persaingan oli pelumas, Oli Repsol menjadi bintang yang berkilau dalam perawatan mesin sepeda motor. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dengan mendalam keunggulan Oli Repsol dan bagaimana oli ini dapat merawat mesin sepeda motor Anda d…

PendahuluanMesin motor adalah jantungnya kendaraan, dan seperti jantung manusia, perlu perawatan yang baik agar tetap bertenaga dan tahan lama. Salah satu aspek penting dalam perawatan mesin adalah penggunaan oli yang berkualitas. Oli Syneral Synthetic hadir sebagai solusi unggul untuk menjaga mesin motor Anda agar tetap prima dan tahan lama. Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh keunggulan Oli Syneral Synthetic yang akan membuat Anda percaya bahwa motor Anda bisa menjadi penerus legenda…

PendahuluanMari kita hadapi kenyataan: lantai keramik yang indah bisa mengubah tampilan ruangan menjadi lebih elegan, tapi noda membandel bisa menjadi mimpi buruk. Tidak perlu khawatir lagi! Artikel ini akan membawa Anda dalam petualangan membersihkan noda pada lantai keramik dengan cara-cara yang unik, ampuh, dan mengasyikkan. Dari tips sederhana hingga trik canggih, mari kita mulai perjalanan ajaib ini!Daftar IsiMenyambut Noda: Kenali Musuh Anda!Apa yang Membuat Noda Begitu Bandel?Identifikasi…

PendahuluanSelamat datang di sebuah perjalanan penuh misteri ke indahnya Bali, di mana alam begitu memesona dan penuh dengan kejutan menakjubkan. Salah satu fenomena alam yang benar-benar memikat perhatian adalah pohon bunut berlubang yang ditemukan di Jembrana, Bali. Dalam artikel ini, kita akan mengupas dengan detail uniknya pohon bunut berlubang tersebut, mengungkap cerita di baliknya, serta menggali pesona alam dan makna budayanya.Daftar IsiSejarah dan Asal Usul Pohon Bunut BerlubangKeunikan…

PendahuluanSiapa yang tidak ingin memiliki tubuh langsing dan sehat dalam waktu singkat? Di era modern ini, banyak orang mencari cara efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Salah satu metode yang populer adalah "Two Weeks Diet," sebuah program diet intensif yang dijamin mampu menghasilkan perubahan signifikan dalam waktu dua minggu. Artikel ini akan membahas dengan detail dan lengkap tentang Cara Jitu Two Weeks Diet. Kita akan menggali rahasia di balik program ini, membahas panduan l…

Digital Literacy

Information related to Injil Matius

Kembali kehalaman sebelumnya