Rencana Jalan Catalonia pertama kali dipresentasikan pada 19 Juni 2013 di Museu d'Història de Catalunya dengan inspirasi dari Jalan Baltik pada tahun 1989. Presentasi tersebut menghadirkan Henn Karits dan Ülo Laanoja, dua anggota organisasi yang mengadakan Jalan Baltik.[5] Tiga minggu sebelum acara, lebih dari 350.000 orang telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi.[6][7] Secara keseluruhan, penyelenggara memobilisasi 1.500 bus dan 30.000 sukarelawan untuk membantu mengadakan acara.[1][8]
Pendahulu dalam sejarah
Pada 23 Agustus 1989, Jalan Baltik diadakan oleh rakyat Estonia, Latvia, dan Lithuania.[1] Rantai manusia ini menghubungkan ibu kota ketiga negara dan juga diadakan untuk mendukung kemerdekaan negara-negara tersebut dari Uni Soviet.[1] Ketiga republik memperoleh kemerdekaan pada Agustus 1991 setelah upaya kudeta di Moskwa pada tanggal 21 Agustus 1991. Menurut manifesto Jalan Baltik, "rumah Eropa bersama hanya dapat didirikan bila semua bangsa di Eropa memperoleh hak penentuan nasib sendiri."[9]
Dewan luar negeri ANC bersama dengan Komunitas Catalonia di Luar Negeri dan Catalans al Món mengadakan lebih dari 116 Jalan Catalonia antara 1 Agustus hingga 11 September 2013 di kota-kota besar di berbagai belahan dunia untuk mendukung proses kemerdekaan demokratis Catalonia.” Lebih dari 8.000 orang Catalonia dan pendukung kemerdekaan Catalonia turut serta di Jalan Catalonia Internasional.[13] Berikut adalah beberapa tempatnya:
Jalan Catalonia sebelumnya di Lisbon, pada 30 Agustus
Jalan Katalan sebelumnya di Paris, pada 2 September
Jalan Catalonia sebelumnya di Stockholm, pada 31 Agustus
Protes pro-kemerdekaan Times Square, New York City, pada 31 Agustus
Konsekuensi politik
Dewan Nasional Catalonia mengklaim bahwa sehari setelah Jalan Katalan, pemerintah Catalonia sebaiknya menetapkan tanggal dan pertanyaan referendum penentuan nasib di Catalonia yang "sebaiknya dapat dijawab dengan ya atau tidak".[14] Menteri Presidensi dan juru bicara pemerintah Catalonia Francesc Homs menyatkaan sehari setelah Jalan Katalan bahwa sebelum akhir tahun sebaiknya ada "tanggal dan pertanyaan".[15]
Deputi Perdana Menteri SpanyolSoraya Sáenz de Santamaría menyatakan sehari setelah acara ini bahwa eksekutif memiliki kewajiban untuk "mendengarkan semua orang Spanyol", baik "orang yang keluar" maupun "mayoritas yang diam" yang "tetap tinggal di rumah".[16] Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel García-Margallo mengakui bahwa Jalan Catalonia merupakan "keberhasilan seruan, organisasi, logistik, dan komunikasi", walaupun ia menyatakan bahwa Spanyol tidak akan pernah menerima referendum yang disetujui dengan Catalonia.[17]