Moda Raya Terpadu Jakarta (disingkat MRT Jakarta atau MRTJ, Inggris: Jakarta Mass Rapid Transit) adalah sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta. Proses pembangunan moda transportasi ini dimulai tahun 2013. Jalur pertama layanan MRT Jakarta dioperasikan tanggal 24 Maret 2019, menjadikannya layanan moda raya terpadu pertama yang beroperasi di Indonesia.[3][4]
Layanan MRT Jakarta dioperasikan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda), badan usaha milik daerahDKI Jakarta. Jalur yang telah beroperasi saat ini merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI.[5]
Sejarah
Perencanaan dan latar belakang
Ide pembangunan MRT di Jakarta telah dicetuskan sejak 1985 oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi saat itu, B. J. Habibie. Pihak BPPT mengatakan bahwa pertumbuhan populasi di Jakarta menurun antara tahun 1985 hingga 1990. Namun, pertumbuhan kota satelit Jakarta tinggi sehingga mobilitas warga dari ibukota ke Bodetabek sangat besar. Jalan-jalan di Jakarta dinilai akan tidak mampu lagi mengakomodasi mobilitas penduduk. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu moda transportasi yang mengakomodasi mobilitas masyarakat dari wilayah Bodetabek.[6][7]
Diperkirakan sekitar empat juta penduduk di wilayah Jabodetabek menglaju setiap harinya. Masalah transportasi ini mulai menarik perhatian politik. Pada tahun 2004, studi oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) mengungkapkan bahwa pertumbuhan kendaraan di Jabodetabek yang sangat cepat akan mulai berakibat pada arus lalu lintas. Jika tidak ada terobosan untuk membangun sebuah sistem transportasi publik yang utama, hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan yang semakin padat dan semakin parah. Hal ini jika terjadi secara berlanjut, maka pada tahun 2020 semua penduduk akan terhalang kemacetan bahkan pada saat baru keluar dari garasi mereka.[8]
Transportasi umum yang ada di Jakarta juga baru melayani sekitar 56% dari komuter sehari-hari. Angka ini tentunya harus ditingkatkan lagi mengingat pertumbuhan populasi kendaraan yang cukup tinggi. Rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta berjumlah 9,5%, sementara untuk pertumbuhan panjang jalan hanya mencapai 0,1% pada rentang tahun 2005 hingga 2010. Hal ini tentunya harus disiasati dengan suatu kebijakan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kemacetan yang sangat parah.[9]
Rencana pembangunan MRT Jakarta telah digulirkan dari masa ke masa sebagai salah satu pilihan untuk mengurai kemacetan. Pada tahun 1996, pemerintahan Presiden Soeharto menetapkan pembangunan MRT Jakarta dengan rute Blok M–Stasiun Jakarta Kota sepanjang 14 km dan dibangun di bawah tanah. Namun, usaha ini gagal akibat adanya krisis ekonomi 1997–1998. Pada tahun 2000, proyek ini kembali dilanjutkan setelah kondisi sosial-politik ekonomi Indonesia membaik. Ketika itu kajian tentang
Rencana Induk Transportasi Terpadu untuk Jabodetabek (Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek –
SITRAMP) tahap I dimulai. Poin utama dari SITRAMP I adalah pengkajian ulang proyek MRT rute Fatmawati–Monas dan pemasangan konsep untuk SITRAMP II. Atas permintaan Pemerintah Indonesia, JICA mendapat kepercayaan oleh Pemerintah Jepang untuk mengerjakan kajian SITRAMP II yang berlangsung sejak November 2001 sampai Maret 2004. JICA menawarkan rute Fatmawati–Monas dengan beberapa alternatif desain pembangunan kepada pemerintah yang didapatkan setelah melakukan studi kelayakan.[6] Meskipun begitu, usaha untuk membangun MRT baru diseriuskan kembali pada tahun 2005. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan MRT Jakarta sebagai proyek nasional. Dari penetapan ini, proses-proses persiapan pembangunan jalur pertama MRT Jakarta dimulai. Pemerintah Jepang juga bersedia untuk memberikan pinjaman pada proyek nasional ini.[7][10]
Proses pengembangan jalur pertama MRT Jakarta dimulai saat Presiden SBY menetapkan sistem ini sebagai proyek nasional. Pada November 2006, ditandatangani perjanjian pinjaman pertama kepada JICA untuk proyek MRT. Perjanjian tersebut memuat pendanaan studi dan pendanaan pekerjaan konstruksi untuk jalur pertama MRT.[11][12] Pada tanggal 17 Juni 2008, Pemerintah DKI Jakarta mendirikan PT MRT Jakarta sebagai perusahaan badan usaha milik daerah penunjang pembangunan dan pengoperasian MRT Jakarta.[7][13]
Pengerjaan desain dasar jalur pertama ini dilakukan pada tahun 2010 hingga 2012. Pada tanggal 26 April 2012, pencanangan persiapan proyek Lin Utara–Selatan MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.[14] Setahun setelahnya, pada tanggal 11 Juni 2013 ditandatangani tiga kontrak proyek pertama, yaitu konstruksi lintasan bawah tanah.[15] Sementara itu, kontrak untuk lintasan layang ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2013.[16] Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya konstruksi oleh Gubernur Joko Widodo.[17]
Konstruksi seluruh lin ini tersambung sepenuhnya pada 31 Oktober 2017.[18] Mulai tanggal 12 Maret 2019, jalur ini dibuka untuk umum dalam kegiatan uji coba publik terbatas yang berlangsung hingga sebelum peresmian.[19] Jalur pertama MRT Jakarta resmi dioperasikan pada tanggal 24 Maret 2019 setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.[3][4][5]
Pengembangan lanjutan
Pada saat yang sama dengan peresmian fase pertama Lin Utara–Selatan, Presiden Joko Widodo juga mencanangkan pembangunan fase kedua Lin Utara–Selatan.[3][4][5] Proses konstruksi fase kedua ini, khususnya fase IIA, dinilai akan terlambat dari target. Hal ini disebabkan adanya Pandemi Covid-19 yang berimbas pada anggaran serta proses pelelangan kontrak. Akibatnya, ada beberapa paket kontrak yang digabung dan dilakukan secara pengadaan langsung. Target pembangunan segmen pertama yang awalnya selesai tahun 2024, diyakini akan terlambat hingga tahun 2025.[20][21] Hingga saat ini, proses pembangunan untuk fase ini masih berlangsung. Berbeda dengan fase sebelumnya, fase kedua ini telah didesain untuk dibangun dengan konsep kawasan berorientrasi transit sehingga memudahkan pengguna untuk beralih moda transportasi.[22] Sementara itu, fase IIB hingga saat ini masih dalam studi kelayakan.
Pendanaan
Tahap 1 (Lebak Bulus–Bundaran HI) didanai pinjaman lunak dari JICA (Japan Internasional Cooperation Agency) dengan tenor pinjaman 30 tahun dan masa tenggang 10 tahun di mana pembayaran pertama dilakukan 10 tahun setelah penandatanganan perjanjian pinjaman sampai 30 tahun setelahnya. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 0.25% per tahun.[23]
Tahap 2 (Bundaran HI–Ancol Barat) didanai dengan skema serupa namun tenor 40 tahun dan juga dengan masa tenggang 10 tahun. Pencairan pertama pinjaman dikenakan bunga 0,1% per tahun. Pendanaan tahap 2 ini memuat sebagian kecil dari kekurangan anggaran tahap 1, yang disebabkan antara lain dengan adanya pemutakhiran peraturan pemerintah mengenai pencegahan dampak gempa bumi.[24]
Lin Utara–Selatan merupakan jalur pertama MRT Jakarta. Jalur ini menghubungkan daerah Lebak Bulus di selatan dengan Ancol di utara. Jalur ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu Fase I dan Fase II. Jalur ini memiliki warna merah di peta sehingga disebut juga dengan Red Line.
Fase I Lin Utara–Selatan merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI. Stasiun ini melayani 13 stasiun meliputi 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Pembangunan fase ini dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013.[17] Pada tanggal 24 Maret 2019, fase ini mulai beroperasi penuh setelah diresmikan pada tanggal yang sama.[3][4][5] Fase ini memiliki fasilitas depo di Lebak Bulus sebagai tempat perawatan rangkaian MRT.[26]
Fase II Lin Utara–Selatan merupakan pembangunan kelanjutan dari Fase I yang memiliki panjang total 13,3 km. Fase ini menghubungkan Stasiun Bundaran HI dengan Stasiun dan Depo Ancol. Tahap II terbagi dalam dua tahap pembangunan, yaitu Fase IIA dengan Fase IIB. Fase IIA meliputi pembangunan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Kota. Fase IIB meliputi pembangunan dari Stasiun Kota menuju Depo di Ancol Barat. Pembangunan Fase IIA secara resmi dimulai 24 Maret 2019 bersamaan dengan peresmian Fase I. Pembangunan fisik dari Fase IIA sendiri rencananya baru dimulai pada bulan Maret 2020.[27] Namun karena adanya Pandemi COVID-19, pembangunan Fase IIA terlambat hingga Juni 2020.[28] Diperkirakan, segmen satu dari Fase IIA baru akan beroperasi Maret 2025 setelah sebelumnya ditargetkan selesai Desember 2024.[20][21]
Rencana pengembangan
Lin Timur–Barat
Lin Timur–Barat merupakan jalur kedua MRT Jakarta yang menghubungkan Cikarang di timur dengan Balaraja di barat melewati daerah Jakarta Pusat. Jalur ini direncanakan memiliki 48 Stasiun dan panjang kurang lebih 84,102 hingga 87 km[29][30] dengan kebutuhan dana Rp 160 triliun.[31] Proses pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase. Jalur ini rencananya akan terintegrasi dengan Jalur Utara–Selatan di Stasiun Thamrin.[32]
Pembangunan jalur ini dibagi menjadi dua tahap, yakni fase 3A dan 3B. Fase 3A merupakan tahap pertama dari pembangunan Lin Timur–Barat. Fase 3A akan membentang sepanjang 31,7 km yang menghubungkan Ujung Menteng dengan Kembangan. Fase 3A ini akan memiliki 26 stasiun dan groundbreaking akan dilakukan pada tahun 2024.[31] Fase 3B sendiri akan memiliki 22 stasiun, dengan 14 stasiun di segmen Balaraja-Karangtengah serta 8 stasiun di Medan Satria-Cikarang.[33]
Sebagian dari artikel ini (yang berkaitan dengan Paragraf dibawah) memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Rencana trase jalur ini berhimpitan dengan rencana jalur LRT Jakarta Velodrome–Dukuh Atas. Dengan demikian agar jalur LRT tidak mengganggu okupansi penumpang MRT, Pemprov DKI menilai perlu untuk mempertimbangkan opsi menghilangkan rute lanjutan ini atau mengubah trase jalur LRT agar tidak berhimpitan dengan rencana trase fase 3.[34]
Lin Lingkar Luar
Pada bulan Desember 2020 Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengumumkan rencana pembangunan Fase 4. Jalur Fase 4 ini menghubungkan Fatmawati dengan TMII sepanjang kurang lebih 12 km. Rute ini dinilai sebagai rute yang paling strategis karena belum ada transportasi rel yang melewati daerah tersebut. Selain itu, rute ini rencananya akan terintegrasi dengan Terminal Bus Kampung Rambutan, Stasiun KRL Tanjung BaratLin Bogor, dan LRT Jabodebek (Cibubur Line). Saat ini proses telah dimulai untuk studi kelayakan yang selanjutnya dilakukan proses perencanaan desain. Pembangunan fase ini rencananya akan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Rencananya jalur ini akan dibangun mulai tahun 2022 dan beroperasi pada tahun 2027.[35][36]
Pengembangan Lebih Lanjut
Menurut laporan JABODETABEK Urban Transportation Policy Integration Phase (JUTPI), rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ) pada akhirnya akan terbentuk 10 Lintas MRT, yang pada tahun 2035 akan terdiri dari[37]:
MRT 01 Lebak Bulus-Kampung Bandan (2024) - yakni lintas Utara–Selatan.
MRT 02 Balaraja-Cikarang (Dari 2029 fase awal Ujung Menteng Kalideres) - yakni lintas Timur–Barat yang mengalami perubahan sehingga melewati segmen Ujung Menteng-Tomang.
MRT 03 Kota-SHIA (2029) - melewati Pluit dan PIK.
MRT 04 Lebak Bulus-Cawang-Cilincing.
MRT 05 Karawaci-Cikarang Selatan (Dari 2029, Halim-Joglo).
MRT 09 Lingkar Luar MRT (2034) - dari Kamal ke Cilincing mengikuti jalur Fatmawati-TMII
MRT 10 Lingkar Dalam MRT.
Sedangkan menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 12 November 2021 secara live di Jakarta Investment Forum (JIF)[38], Railway Masterplan 2039 (Concept of DKI Jakarta Transportation Masterplan) akan dibagi menjadi dua berdasarkan status kepemilikan.
Yang pertama adalah DKI Jakarta Provincial Government Urban Railway (Kereta Api Perkotaan Pemrprov DKI Jakarta) dengan 14 jalur yang terdiri dari dua jalur MRT, enam jalur LRT, dan enam jalur "Perkeretaapian Perkotaan Jakarta" atau disingkat PPJ. PPJ ini yang menjadi patok trase/rute yang nantinya akan digunakan untuk transportasi berbaris rel pada masa mendatang, bisa diisi tram, LRT, maupun MRT. Sedangkan yang kedua adalah Central Government Railway (Kereta Api Pemerintah Pusat) dengan LRT Jabodebek, KRL Commuterline (dengan pengembangan Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Duri-Angke-Kampung Bandang-Jatinegara menjadi Elevated Loopline), dan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Jalur-jalur milik Pemprov DKI Jakarta adalah:
01. MRT Lebak Bulus-Ancol Barat - yakni lin Utara–Selatan.
02. MRT Ujung Menteng-Meruya Utara - yakni lin Timur–Barat yang mengalami perubahan sehingga melewati segmen Ujung Menteng-Tomang dan juga diperpanjang dengan segment Ujung Menteng-Cikarang dan Tomang-Balaraja
03. LRT Pegangsaan Dua-Velodrome
04. LRT Kelapa Gading-JIS
05. LRT Velodrome-Klender
06. LRT JIS-Rajawali
07. LRT Klender-Halim
08. LRT Pulogebang-Joglo
09. PPJ Rajawali-Pesing
10. PPJ Pesing-Karet
11. PPJ Pulogebang-JIS - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
12. PPJ Lebak Bulus-PIK - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
13. PPJ JIS-PIK - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
14. PPJ Fatmawati-TMII - Dipastikan menjadi jalur MRT fase 4 sebagai bagian dari Lin Lingkar Luar
Selain itu, pihak Hyundai Rotem dari Korea Selatan[39] menawarkan jalur lingkar luar alternatif, yakni dari Rawa Buaya menuju Ujung Menteng melewati Stasiun Kembangan (Integrasi dengan MRT Lin Timur-Barat), Stasiun Tanah Kusir (integrasi dengan stasiun baru di KRL Lin Rangkasibitung), Fatmawati (Integrasi dengan MRT Utara-Selatan), mengikuti jalur Fatmawati-TMII, lalu melanjutkan kembali ke Stasiun Cikunir (integrasi dengan LRT Jabodebek Lin Bekasi), Stasiun Cakung (Integrasi dengan KRL Lin Lingkar Cikarang), dan Stasiun Ujung Menteng (Integrasi dengan MRT Timur-Barat)
Saat ini, MRT Jakarta menggunakan kereta rel listrik yang diproduksi oleh konsorsium Nippon Sharyo dari Jepang. Rangkaian kereta ini dikenal juga dengan nama Ratangga yang diambil dari Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular. Kata Ratangga ini memiliki arti kendaraan beroda, kereta, atau kereta perang dalam bahasa Jawa Kuno.[40][41] Setiap rangkaian terdiri atas enam kereta dengan kereta yang terletak paling depan dan paling akhir memiliki kabin masinis.[42] Kereta ini mulai dikerjakan di Jepang pada tahun 2015 dan mulai didatangkan ke Indonesia pada tahun 2018.[43][44] Rangkaian kereta ini dioperasikan secara otomatis menggunakan sistem persinyalan CBTC dengan operasi kereta otomatis (ATO) di tingkat GoA 2 (STO).[45]
Maskot
Pada tanggal 15 Agustus 2018, MRT Jakarta meluncurkan maskot yang bernama Marti bersamaan dengan aplikasi mobile MRT-J. Marti adalah seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun yang melambangkan rasa ingin tahu serta keinginan yang cerah menyongsong masa depan. Maskot ini digambarkan berbentuk bulat dan mirip dengan tampak depan Ratangga. Peluncuran maskot Marti bertujuan untuk memperkenalkan moda transportasi MRT Jakarta kepada masyarakat sebagai sebuah moda transportasi publik baru untuk masa depan Jakarta.[46][47]
Tarif dan pembayaran
Tarif
Pada tanggal 26 Maret 2019 tarif MRT Jakarta ditetapkan. Tarif awal yang dikenakan sebesar Rp3.000 sebagai tarif minimal dan bertambah Rp1.000 setiap melewati stasiun. Tarif tertinggi sebesar Rp14.000, yaitu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran HI.[48] Tarif ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2019.[49]
Metode pembayaran
Kartu Jelajah
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tiket elektronik pada pengoperasian MRT, PT MRT Jakarta telah merilis tiket elektronik yang diberi nama Kartu Jelajah.[50] Kartu pembayaran ini dirilis dalam dua jenis kartu, yaitu kartu untuk perjalanan tunggal (single-trip) dan kartu prabayar untuk perjalanan berkali-kali (multi-trip). Untuk kartu single-trip hanya bisa digunakan untuk sekali perjalanan dan diwajibkan untuk isi ulang (top-up) dengan rentang waktu maksimal 7 hari setelah pembelian. Sementara untuk kartu multi-trip dapat digunakan berkali-kali selama saldo di dalam kartu masih mencukupi.[51][52] Untuk implementasi Kartu Jelajah multi-trip sebagai metode pembayaran disetujui oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 November 2019.[53]
Jak Lingko
Untuk mengoptimalkan angkutan antarmoda, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimplementasikan cara pembayaran terintegrasi menggunakan kartu dan aplikasi Jak Lingko. Program ini merupakan kelanjutan dari program yang ada sebelumnya yakni sistem OK-Otrip. Kartu ini dapat digunakan juga untuk LRT Jakarta, Transjakarta, dam KRL Commuter Line.[54] MRT Jakarta menerima seluruh pembayaran dengan Jak Lingko yang disediakan oleh Bank DKI dan bank anggota Himbara seperti Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri. Saat ini sedang diadakan uji coba kartu serta aplikasi Jak Lingko baru dengan basis Kartu Multi Trip KRL Commuterline dan dompet elektronik Fello.[55][56] Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat membayar dari semua dompet elektronik yang sudah terhubung dengan Kode QR standar Indonesia (QRIS).
Kartu elektronik perbankan
Pembayaran MRT Jakarta dapat menggunakan kartu elektronik dari berbagai perbankan. Kartu elektronik tersebut mencakup semua yang dikeluarkan oleh Himbara, yaitu Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Selain itu, kartu yang disediakan oleh Bank DKI dan Bank BCA juga diterima oleh MRT Jakarta. Daftar kartu elektronik perbankan yang dapat digunakan dalam pembayaran tarif sebagai berikut.[57]
Pada tanggal 27 April 2020, pembayaran dan pembelian tiket mulai digunakan pada aplikasi buatan PT MRT Jakarta, yaitu aplikasi MRT-J. Pembayaran melalui aplikasi ini menggunakan beberapa layanan dompet digital yaitu OVO, Dana, LinkAja, ShopeePay, MotionPay, GoPay, dan AstraPay. Setelah pengguna melakukan pembayaran, pengguna hanya perlu mendekatkan ponsel kepada alat pembaca kode QR di pintu penumpang sehingga pintu terbuka otomatis.[58]
Kartu Multi Trip KAI Commuter
Sejak bulan Oktober 2021, Kartu Multi Trip (KMT) Commuter Line dapat digunakan di layanan MRT Jakarta. Meskipun demikian, hingga saat ini penggunaan KMT masih berupa uji coba penerapan bersamaan dengan layanan LRT Jakarta dan Transjakarta.[59][60]
^Susanto, Agus; et al. (2020). Menuju Ratangga: Kereta Kota Kita. Jakarta: PT MRT Jakarta.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link)
Mountain pass in the Diablo Range, California, U.S. For the California wine region, see Pacheco Pass AVA. Pacheco PassComing over the pass eastbound on CA 152Elevation1,368 ft (417 m)Traversed by SR 152LocationSanta Clara County, California, U.S.RangeCalifornia Coast RangesCoordinates37°3′59″N 121°13′7″W / 37.06639°N 121.21861°W / 37.06639; -121.21861The pass lies east of Gilroy and west of Los Banos California Historical LandmarkReference no.829[…
Sebuah skuadron F-86 Sabre dari United States Air Force di saat Perang Korea, 1951 Skuadron udara,[1] eskadron udara,[2] atau skadron udara[a] (bahasa Inggris: air force squadron) adalah sejumlah kapal terbang atau pesawat terbang militer yang membentuk suatu kesatuan.[1] Skuadron udara juga merupakan organisasi secara administratif atau organisasi taktis yang terdiri dari sejumlah pesawat udara, perlengkapan dan pengawakannya atau dua divisi kapal atau lebih.…
Alkitab terjemahan bahasa Latin adalah versi yang digunakan di Barat di bekas Kekaisaran Romawi sampai Reformasi dan masih digunakan, bersama dengan terjemahan dari bahasa Latin ke dalam bahasa sehari-hari, dalam Gereja Katolik Roma. Bagian dari sebuah halaman dari abad ke-9 Biblia Vulgata, British Library Menambahkan. Ms. 37777 Terjemahan Latin Pra-Kristen Komunitas diaspora Yahudi yang luas pada periode Bait Suci Kedua menggunakan terjemahan vernakular Alkitab Ibrani; termasuk terjemahan bahas…
Pangkalan TNI AU Adi SoemarmoLambang LanudNegara IndonesiaCabang TNI Angkatan UdaraTipe unitLanud Tipe APeranPangkalan Angkatan UdaraBagian dariKodiklatauLanudSurakartaPelindungTentara Nasional IndonesiaMotoPrayatna Kerta GeganaSitus weblanud-adisoemarmo.tni-au.mil.id Bandar Udara Internasional AdisumarmoAdisumarmo International AirportPapan Anggegana Adisumarma IATA: SOCICAO: WAHQWMO: 96845InformasiJenisPublik / MiliterPemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)PengelolaPT Angkasa Pura IMel…
Petar Brasil Berikut adalah daftar pulau di Brasil: Pulau di Samudra Atlantik Arquipelago de Fernando de Noronha Arquipélago de São Pedro e São Paulo (Saint Peter and Paul Rocks) Atol das Rocas (Rocas Atoll) Ilha de Boipeba Ilha de Maraca Ilha de Santa Barbara Ilha de Santa Catarina Ilha de São Luís Ilha Grande Ilha Itaparica Ilha Tinhare Ilha Trindade Kepulauan Ilhabela Ilha de São Sebastião Kepulauan Ilhas Cagarras Kepulauan Ilhas Martim Vaz Kepulauan Vitória Ilha de Vitória Pulau di …
Ekalawyaएकलव्यIlustrasi Ekalawya belajar memanah dengan didampingi oleh patung Drona, dari buku Myths of the Hindus & Buddhists.Tokoh MahabharataNamaEkalawyaEjaan Dewanagariएकलव्यEjaan IASTEkalavyaKitab referensiMahabharata, BhagawatapuranaAsalkerajaan NishadaSukuNishadaKastasudra[1]SenjatapanahAyahHiranyadanus Ekalawya (Dewanagari: एकलव्य; ,IAST: Ekalavya, एकलव्य) adalah seorang pangeran dari kaum Nishada (persekutuan dari su…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Danau EbiSatellite image of Aibi LakeDanau EbiLetakBörtala, Xinjiang, TiongkokKoordinat44°53′N 83°00′E / 44.883°N 83.000°E / 44.883; 83.000Koordinat: 44°53′N 83°00′E / 44.883°N 83.000°E / 44…
Gunung RumatGunung 'AinainTitik tertinggiKetinggian20 m (66 ft)GeografiLetak Madinah, Arab Saudi Gunung Rumat (Arab: جبل الرماة Jabal ar-Rumatcode: ar is deprecated ) atau Gunung 'Ainain adalah sebuah bukit merah yang terletak di sebelah selatan Makam Syuhada Uhud, di samping Wadi Qanat, Madinah, Arab Saudi. Gunung ini disebut Gunung Rumat karena di situ Nabi ﷺ menunjuk 50 orang pemanah (rumat) untuk bersiaga dalam Pertempuran Uhud, yang dikomandani oleh Abdullah bin Jabir. …
Putri Frederica dari Hannover (Friederike Luise; bahasa Yunani: Φρειδερίκη; 18 April 1917 – 6 Februari 1981) adalah Ratu Yunani dari 1947 hingga 1964 sebagai istri Raja Paulus, setelah itu Ibu Suri selama pemerintahan putranya, Raja Konstantinus II. Ratu Frederica dari YunaniFrederica sebelum ketibaannya di YunaniRatu Pendamping YunaniPeriode1 April 1947 – 7 Maret 1964Informasi pribadiKelahiran(1917-04-18)18 April 1917Blankenburg, Kadipaten Brunswick, Kekaisaran JermanKematian6 Feb…
Kepulauan Selvagens (Ilhas Selvagens) Islas Salvajes Pulau (Ilha) Sebuah karang di sepanjang pantai Selvagem Pequena, yang lebih kecil dari pulau utama Nama asal: selvagem, bahasa Portugis untuk savage Negara Portugal Wilayah Otonomi Madeira Pulau Selvagem Lokasi Daerah Tore-Madeira, Lempeng Tektonik Afrika, Samudera Atlantik Munisipalitas Funchal Paroki Sipil Sé Titik tertinggi Pico da Atalaia - lokasi Selvagem Grande, Funchal, Madeira - elevas…
Falsoropica Falsoropica sikkimensis Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Arthropoda Kelas: Insecta Ordo: Coleoptera Famili: Cerambycidae Genus: Falsoropica Falsoropica adalah genus kumbang tanduk panjang yang tergolong famili Cerambycidae. Genus ini juga merupakan bagian dari ordo Coleoptera, kelas Insecta, filum Arthropoda, dan kingdom Animalia. Larva kumbang dalam genus ini biasanya mengebor ke dalam kayu dan dapat menyebabkan kerusakan pada batang kayu hidup atau kayu yang telah diteb…
Giri MulyaDesaNegara IndonesiaProvinsiKalimantan SelatanKabupatenTanah BumbuKecamatanKuranjiKode pos72272Kode Kemendagri63.10.10.2001 Luas200 km²Jumlah penduduk2086 jiwaKepadatan10.43 jiwa/km² Giri Mulya adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Giri Mulya merupakan Kota Kecamatan dari Kecamatan Kuranji, desa ini merupakan desa dengan fasilitas paling lengkap sejak awal terbentuknya, dimana sejak awal pembentukannya…
Korong GadangKelurahanPeta lokasi Kelurahan Korong GadangNegara IndonesiaProvinsiSumatera BaratKotaPadangKecamatanKuranjiKode Kemendagri13.71.09.1006 Kode BPS1371090006 Luas-Jumlah penduduk-Kepadatan- Korong Gadang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Pranala luar (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021 (Indonesia) …
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada November 2022. Andrei Nikolayevich TupolevTupolev in 1968Lahir(1888-11-10)10 November 1888Pustomazovo, Tver region, Russian EmpireMeninggal23 Desember 1972(1972-12-23) (umur 84)Moscow, USSRKebangsaanSoviet Union, RussiaHasil kerjaDisiplin ilmuTeknik kedirgantaraan…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Maret 2023. Karambangan (Mongkarembangan)[1] merupakan jenis permainan musik gitar tunggal dengan irama tradisional yang berasal dari Kabupaten Poso, dan Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. Karambangan berasal dari Bahasa Bare'e[2] yang merupakan b…
Legal right to give a name to a facility or event The main indoor arena in Salt Lake City was known as the Delta Center from 1991 to 2006. In 2023, Delta Air Lines re-bought the naming rights. The arena in Salt Lake City pictured in 2006, a temporary banner covering the previous branding Naming rights are a financial transaction and form of advertising or memorialization whereby a corporation, person, or other entity purchases the right to name a facility, object, location, program, or event (mo…
Telve commune di Italia Telve (it) Tempat categoria:Articles mancats de coordenades Negara berdaulatItaliaRegion otonom dengan status khususTrentino-Tirol SelatanProvinsi di ItaliaTrentino NegaraItalia Ibu kotaTelve PendudukTotal1.906 (2023 )GeografiLuas wilayah64,75 km² [convert: unit tak dikenal]Ketinggian548 m Berbatasan denganBaselga di Pinè Borgo Valsugana Carzano Castello-Molina di Fiemme Castelnuovo Palù del Fersina Pieve Tesino Scurelle Telve di Sopra Valfloriana SejarahSan…