Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering.
Rempah-rempah merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Banyak rempah-rempah dulunya digunakan dalam pengobatan, tetapi sekarang ini berkurang.
Beberapa daerah penghasil rempah-rempah terpenting di dunia adalah India, Zanzibar, dan Kepulauan Maluku. Tetapi kebanyakan negara di dunia mengimpor rempah-rempah dari India karena India merupakan pusat rempah-rempah terbesar di dunia.
Perdagangan rempah-rempah di subbenua India dimulai setidaknya pada tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).[1] Jenis rempah-rempah yang diperdagangkan terutama kayu manis dan lada hitam. Sementara bangsa-bangsa di Asia Timur memperdagangkan herba dan lada. Praktik mumifikasi dan kebutuhan lain Bangsa Mesir Kuno mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. Hingga 1000 SM, pengobatan medis berbasis herba mulai digunakan di Tiongkok, Korea, dan India. Selain itu, rempah-rempah awalnya juga digunakan untuk kepentingan ritual, agama, dan tradisi.[2]
Cengkih sudah digunakan oleh Bangsa Mesopotamia pada 1700 SM.[catatan 1] Bangsa Romawi Kuno menggunakan cengkih pada abad pertama Masehi, dibuktikan dengan tulisan Pilinius Tua tentang rempah-rempah tersebut. Papirus Ebers bertanggal 1550 SM dari Mesir Kuno menjelaskan tentang delapan ratus prosedur pengobatan medis menggunakan herba.[4]
Pedagang dari Indonesia memperdagangkan rempah-rempah termasuk pala.[5] Kawasan yang menjadi tujuan penjualannya meliputi wilayah Tiongkok, India, Timur Tengah, hingga pantai timur Afrika. Sementara pedagang Arab membawa rempah-rempah dari timur ke Eropa untuk diperdagangkan. Hal ini menyebabkan Kota Iskandariyah (Alexandria) di Mesir menjadi kota pelabuhan yang penting dalam perdagangan rempah-rempah dunia saat itu. Ditemukannya angin muson menyebabkan rute perdagangan beralih dari yang semula melalui jalur darat menjadi jalur laut.[6]
Abad Pertengahan
Rempah-rempah merupakan salah satu produk paling mahal dan diminati pada Abad Pertengahan.[7] Komoditas yang paling umum diperdagangkan ialah lada hitam, kayu manis (beserta alternatifnya yaitu kayu manis tiongkok), jintan putih, pala, jahe, dan cengkih. Berkaitan dengan teori utama dalam dunia medis abad pertengahan, humoralisme, rempah-rempah dan herba dianggap penting dalam menyeimbangkan "humor" dalam makanan.[8] Selain digunakan dalam kedokteran abad pertengahan, kaum elit Eropa juga menggemari rempah-rempah. Salah satu contohnya ialah Raja Aragon yang mencurahkan banyak sumber daya untuk membawa rempah-rempah ke Spanyol pada abad ke-12. Ia bukanlah satu-satunya monarki Eropa yang mencari rempah-rempah dengan tujuan untuk ditambahkan ke dalam minuman anggur.[9]
Sebagian besar rempah-rempah diimpor dari Asia dan Afrika sehingga harganya cukup mahal. Sejak abad ke-8 hingga ke-15, Republik Venesia melakukan monopoli atas perdagangan rempah-rempah dengan Timur Tengah.[10] Monopoli perdagangan rempah-rempah juga diadakan oleh republik maritim dan kota-kota lain di Italia. Perdagangan tersebut membuat wilayah Venesia dan sekitarnya menjadi kaya. Diperkirakan sebanyak 1.000 ton lada dan 1.000 ton rempah-rempah lain diimpor menuju Eropa Barat selama Abad Pertengahan Akhir. Komoditas ini memiliki nilai yang setara dengan biji-bijian untuk 1,5 juta orang.[11]:65 Rempah-rempah paling eksklusif saat itu ialah safron yang digunakan sebagai perasa dan pewarna merah kekuningan pada makanan.[11]:15
Kegunaan
Fungsi utama rempah-rempah yakni sebagai perasa makanan. Rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku parfum kosmetik dan dupa.[12] Sejak awal ditemukan, rempah-rempah juga menjadi salah satu hal penting dalam pengobatan medis. Sifatnya yang mahal, langka, dan eksotis seringkali dikaitkan sebagai simbol kekayaan dan kelas sosial.[13]
Pewarna makanan
Selain memberikan aroma, rasa, dan tekstur pada makanan, rempah-rempah juga berfungsi sebagai zat warna alam yang tidak memberikan efek samping bagi manusia. Beberapa rempah-rempah yang memiliki fungsi sebagai pewarna alami yaitu bunga safron, paprika, kunyit, dan kesumba keling. Pada bunga safron terdapat kandungan senyawa aktif yaitu krosin dan krosetin yang mampu menghasilkan warna alami kuning-jingga.[14] Warna kuning-jingga juga dihasilkan dari kunyit yang memiliki kandungan pigmen warna kurkuminoid dengan senyawa kurkumin.[15] Kesumba keling juga dapat memberikan warna merah bata karena bijinya memiliki kandungan zat pigmen warna yaitu senyawa biksin.[16] Di Amerika, paprika juga digunakan sebagai pewarna makanan, seperti jus jeruk, keju, saus, hingga kuning telur. Namun, untuk penggunaan safron sebagai zat pewarna sangat terbatas karena tingginya harga rempah-rempah tersebut. Sehingga di beberapa negara mengganti penggunaan safron dengan bunga kesumba sebagai zat pewarna.[17]
Klaim pengawetan makanan
Terdapat klaim populer yang menyatakan bahwa rempah-rempah dapat digunakan untuk mengawetkan makanan atau menyembunyikan rasa daging yang telah busuk.[18] Klaim ini bermula pada awal tahun 1500, ketika belum adanya teknologi lemari es untuk mengawetkan makanan. Di beberapa negara seperti Yunani, mereka menggunakan bawang putih untuk mencegah kebusukan pada makanan. Begitupun juga di India, menggunakan jahe, bawang putih, kunyit dan cengkih untuk mengawetkan daging dan ikan.[19] Proses mumifikasi pada mesir kuno juga menggunakan rempah-rempah seperti kayu manis srilangka, bawang putih, dan jinten sarui.[20]
Faktanya, rempah-rempah tidak cukup efektif untuk mengawetkan makanan bila dibandingkan dengan pengasinan, pengasaman, pengasapan, dan pengeringan. Rempah-rempah juga tidak efektif dalam menyembunyikan rasa daging basi.[21] Selain itu, harga rempah-rempah tergolong mahal. Pada abad ke-15 di Oxford, harga seekor babi sama dengan satu pon lada yang merupakan rempah-rempah paling murah kala itu.[21]:2-3 Michael Krondl dalam bukunya menulis bahwa "buku masakan lama dengan jelas menunjukkan bahwa rempah-rempah tidak digunakan sebagai pengawet. Buku-buku tersebut biasanya menyarankan penambahan rempah-rempah di akhir proses pemasakan, yang mana tidak dimaksudkan sebagai pengawet." Pada abad ke-16, Cristoforo di Messisbugo menganggap penambahan lada justru dapat mempercepat pembusukan.[22]
Namun, penggunaan rempah-rempah sebagai pengawet makanan akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan jenis rempah-rempah lainnya. Hal ini karena mikroorganisme yang beragam pada setiap makanan membuat tidak semua bakteri cocok dengan satu jenis rempah-rempah.[23]
Penghambat pertumbuhan bakteri
Rempah-rempah juga berfungsi sebagai zat antimikroba alami yang mampu menekan pertumbuhan bakteri. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa larutan bawang putih mampu melawan bakteri seperti Escherichia Coli, Salmonella, dan Aeromonas hydrophila.[24] Hal ini juga berlaku pada ekstrak jahe yang mampu membunuh bakteri Escherichia Coli.[25] Selain itu, rempah-rempah seperti cengkih, oregano, daun timi, kayu manis, dan jinten juga mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri.[26] Mulai dari bakteri penyebab kebusukan pada makanan seperti Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens, bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus dan Vibrio parahaemolyticus, hingga jamur saprofit penyebab penyakit pada tanaman seperti Aspergillus flavu.[27] Kemampuan setiap jenis rempah-rempah berbeda dalam menekan pertumbuhan bakteri, karena beberapa jenis rempah-rempah hanya mampu bekerja pada bakteri tertentu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cornell, ditemukan bahwa hanya bawang putih, oregano dan bawang yang mampu membunuh seluruh bakteri, sedangkan daun timi, kayu manis, tarragon dan jintan hanya mampu membunuh 80% bakteri, cabai hanya 75%, dan untuk lada hitam dan putih, jahe, adas manis dan seledri hanya sampai 25%.[28] Oleh karena itu, penggunaan rempah-rempah sebagai zat antimikroba akan lebih efektif jika dikombinasikan antar satu sama lain.
Antioksidan
Rempah-rempah dapat digunakan tubuh untuk melawan radikal bebas dan kanker.[29] Pada rempah-rempah terdapat kandungan senyawa yang dapat bertindak sebagai antioksidan, seperti kandungan rosmanol pada rosemari dan sage, polifenol pada jahe, dan eugenol pada cengkih. Kandungan tersebut dapat memperlambat proses oksidasi dan melindungi sel dari paparan radiasi bebas. Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa penggunaan minyak esensial berbahan dasar rosemari mampu membersihkan radikal bebas dalam tubuh sekaligus memberikan efek terapeutik.[30] Adapun beberapa jenis rempah-rempah yang memiliki senyawa antioksidan yang tinggi, yaitu sage, rosemari, oregano, ketumbar, timi dan marjoram.[31]
Penanganan dan penyimpanan
Alat paling sederhana untuk mengolah rempah-rempah adalah cobek dan ulekan.[32] Saat ini, terdapat alat yang lebih hemat tenaga yakni pemarut (untuk jumlah kecil) atau penggiling (untuk jumlah besar). Beberapa rempah-rempah juga dapat digiling dengan tangan menggunakan bantuan alat penggiling khusus. Namun untuk mengeluarkan karakteristik rasa dari setiap rempah-rempah secara maksimal, maka dibutuhkan cara pengelolaan yang sesuai, seperti dipotong, dibakar, digoreng, dipanggang dan lain-lain. Seperti dalam budaya Eropa dan Amerika Utara, mereka mengolah kayu manis dan ketumbar dengan cara direbus untuk mengeluarkan rasa khas dari rempah-rempah ini.[23] Berbeda dengan budaya India, mereka menggunakan teknik yang berbeda untuk mengeluarkan rasa dari setiap rempah-rempah. Seperti memasak biji mustar atau sesawi dengan metode tempering, di mana memasak dengan minyak goreng yang dipanaskan sampai sangat panas kemudian biji mustar ditambahkan dan digoreng.[33] Ada juga dengan teknik ditumis untuk mengelola jalapeno. Perbedaan metode memasak juga didasari pada perbedaan karakteristik setiap rempah-rempah. Karena tidak semua rempah-rempah mampu diolah dengan suhu yang tinggi, ada juga yang hanya perlu ditambahkan disaat penyajian makanan, seperti biji wijen.
Rasa sebagian rempah-rempah berasal dari senyawa (minyak asiri) yang teroksidasi atau menguap ketika terkena udara. Rempah-rempah yang digiling dapat meningkatkan luas permukaannya sehingga meningkatkan laju oksidasi dan penguapan.[34] Dengan demikian, rasa rempah-rempah dimaksimalkan dengan cara menyimpan bumbu secara utuh dan baru menggiling saat akan dibutuhkan. Rempah-rempah kering utuh dapat disimpan hingga kira-kira dua tahun, sementara rempah-rempah berbentuk bubuk dan biji-bijian dapat bertahan kira-kira enam bulan.[35] Selain lebih cepat basi, rasa rempah-rempah bubuk jauh lebih tidak bertahan lama.[catatan 2]
Rempah-rempah harus disimpan pada wadah tertutup, terhindar dari sinar matahari dan suhu tinggi. Hal ini bertujuan agar rasa dan aroma dari rempah-rempah tidak hilang akibat dari tingginya suhu dan paparan sinar matahari. Selain itu, suhu yang terlalu rendah juga memicu perubahan karakteristik pada rempah-rempah, seperti warna, aroma, dan rasa. Kelembapan yang terlalu [36] rendah juga dapat memicu munculnya bakteri pada rempah-rempah. Oleh karena itu, suhu terbaik untuk menyimpan rempah-rempah yaitu antara 10˚C hingga 15˚C dengan kelembapan relatif sekitar 55% sampai 60%.[17]
Beberapa elemen rasa rempah-rempah mudah larut dalam air, sementara beberapa elemen rasa lainnya mudah larut dalam minyak atau lemak. Umumnya, rempah-rempah membutuhkan waktu supaya rasanya meresap ke makanan sehingga harus ditambahkan saat proses awal memasak. Hal ini berbeda dengan herba yang ditambahkan di akhir proses.[37]
Kontaminasi Salmonella
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat terhadap pengiriman rempah-rempah ke Amerika Serikat pada tahun fiskal 2007-2009 menemukan bahwa sekitar 7% pengiriman terkontaminasi oleh bakteri Salmonella, beberapa di antaranya kebal terhadap antibiotik.[38] Rempah-rempah terkontaminasi yang dimasak sebelum dimakan tidak menimbulkan masalah. Meskipun demikian, beberapa rempah-rempah, seperti lada, tidak dimasak dan dapat menimbulkan penyakit. Rempah-rempah yang dikirim dari Meksiko dan India kerap ditemukan terkontaminasi Salmonella.[39]
Nutrisi
Rempah-rempah umumnya memiliki rasa yang kuat dan hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit sehingga hanya memberi sedikit nutrisi, meskipun sebagian rempah-rempah berupa biji-bijian mengandung banyak lemak, protein, dan karbohidrat dengan proporsi yang besar. Apabila digunakan dalam jumlah yang besar, rempah-rempah dapat memberikan sejumlah mineral dan mikronutrien lain, seperti zat besi, magnesium, dan kalsium. Contohnya, satu sendok teh paprika mengandung sekitar 1130 IU Vitamin A, sekitar 20% kadar harian yang dianjurkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.[40]
^Sebuah tim arkeologis yang dipimpin oleh Giorgio Buccellati menggali reruntuhan bangunan yang terbakar di situs Terqa, saat ini di Syria, dan menemukan sebuah pot keramik yang berisi cengkih. Rumah tersebut terbakar sekitar tahun 1720 SM dan menjadi bukti pertama digunakannya cengkih sebelum masa Romawi.[3]
^Rasa pala umumnya tidak bertahan lama beberapa hari setelah digiling.
^Parthasarathy, V.A; Kandiannan, K.; Srinivasan, V. (2008). Organic Spices (dalam bahasa Inggris). New India Publishing. hlm. 13. ISBN978-81-89422-84-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Food Bacteria-Spice Survey Shows Why Some Cultures Like It Hot Citat: "...Garlic, onion, allspice and oregano, for example, were found to be the best all-around bacteria killers (they kill everything)...Top 30 Spices with Antimicrobial Properties..."
August 18, 1998, Common Kitchen Spices Kill E. Coli O157:H7Diarsipkan 1999-10-05 di Wayback Machine. Citat: "...The study is the first in the United States that looks at the effect of common spices on E. coli O157:H7. Previous studies have concluded spices kill other foodborne pathogens. "In the first part of our study, we tested 23 spices against E. coli O157:H7 in the laboratory," Fung said. "We found that several spices are good at killing this strain of E. coli."..."
YuenyeungEs yuenyeung di sebuah cha chaan teng di Hong Kong (2007)SajianMinumanTempat asalHong KongSuhu penyajianPanas atau dinginBahan utamaKopi bubuk, te susu khas Hong Kong (teh hitam, susu terevaporasi atau susu terkondensi), gulaVariasiKopi Cham di MalaysiaSunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini Media: Yuenyeung Yuenyeung Hanzi tradisional: 鴛鴦 Hanzi sederhana: 鸳鸯 Alih aksara Mandarin - Hanyu Pinyin: Yuānyāng Min Nan - Romanisasi POJ: oan-iu…
Fokker C.I Fokker CI adalah pesawat terbang bersayap ganda buatan Jerman yang difungsikan sebagai pesawat pengintai. Pengembangan rancangan Fokker C.I dilakukan selama masa akhir Perang Dunia I. Desain Fokker C.I merupakan perbesaran dari pesawat terbang bersayap ganda Fokker D.VII yang digunakan sebagai pesawat tempur. Fokker C.I memiliki dua tempat duduk dan mesin BMW III 138 kW (185 hp). CI ini awalnya dikembangkan untuk dijual kepada Angkatan Darat Jerman. Ini tidak pernah melihat …
Francesco TamagnoBiografiKelahiran28 Desember 1850 Turin Kematian31 Agustus 1905 (54 tahun)Varese Tempat pemakamanMonumental Cemetery of Turin (en) KegiatanPekerjaanPenyanyi opera Tipe suaraTenor InstrumenVokal Francesco Tamagno Francesco Tamagno (28 Desember 1850 – 31 Agustus 1905) merupakan seorang penyanyi tenor opera berkebangsaan Italia yang mengalami kesuksesan besar dalam kariernya di sepanjang Eropa dan Amerika.[1] Pada tanggal 5 Februari 1887, ia menyanyikan Otello dalam pertu…
Sebuah khuppah di Sinagoge Sixth & I di Washington D.C. Khuppah (Ibrani: חוּפָּה, pl. חוּפּוֹת, khuppot, yang artinya kanopi atau penutup), juga disebut huppah, khipe, khupah, khuppa, adalah sebuah kanopi dimana dua insan menyerukan janji pernikahan dengan tata cara Yahudi. Khuppah terbuat dari kain, terkadang dari tallit, dibentangkan pada 4 tiang, atau terkadang dibentangkan oleh 4 orang yang datang pada seremoni pernikahan. Khuppah adalah simbol rumah bagi 2 insan yang seda…
Macan Jawa yang sekarang telah punah yang difoto oleh Andries Hoogerwerf pada 1938Andries Hoogerwerf (29 Agustus 1906 – 5 Februari 1977) adalah seorang atlet trek dan lapangan, naturalis, ornitologis dan konservasionis asal Velanda. Ia menjalani sebagian besar masa kerjanya di Hindia Belanda dan Nugini Belanda.[1] Publikasi 1938 – De avifauna van Batavia en omstreken. Leiden. 1949 – Bijdrage tot de oölogie van Java. Netherlands. 1949 – De avifauna van de Plantentui…
Perang Inggris-PersiaTentara India-Britania menyerang pada Pertempuran KooshabTanggal1856 - 1857LokasiPersia (Iran) dan AfganistanHasil Tidak ditentukanPihak terlibat Britania Raya PersiaTokoh dan pemimpin Mayor Jendral Sir James Outram Nasser al-Din Shah Perang Inggris-Persia berlangsung antara 1 November 1856 hingga 4 April 1857, dan terjadi antara Britania Raya dan Persia (yang saat itu dikuasai oleh dinasti Qajar). Pada perang ini, Britania menentang usaha Persia mengambil kembali kota Herat…
David LoweryDavid Lowery di acara Deauville Film Festival tahun 2013Lahir26 Desember 1980 (umur 43)[1]Milwaukee, Wisconsin[2]PendidikanIrving High School, Irving, TexasPekerjaanAktor, sutradara, produserSuami/istriAugustine Frizzell[3] David Lowery (lahir tanggal 26 Desember 1980) merupakan seorang aktor, produser dan sutradara film Amerika Serikat.[4] Ia dikenal sebagai sutradara film Ain't Them Bodies Saints (2013),[5] Pete's Dragon (2016) dan A Gho…
Franz BöhmeFranz BöhmeLahir15 April 1885Zeltweg, Kadipaten Steiermark, Austria-Hungaria kini AustriaMeninggal29 Mei 1947(1947-05-29) (umur 62)Nuremberg, Bayern, Wilayah pendudukan JermanDikebumikanSt. Leonhard-Friedhof, Graz, AustriaPengabdian Austria-Hungaria (hingga tahun 1918) Republik Austria Pertama (hingga tahun 1938) Jerman NaziDinas/cabangAngkatan Darat Austria-HungariaBundesheerWehrmachtLama dinas1900–1938 (Austria)1938–1945 (Jerman)PangkatGeneralmajor (Austria)Gene…
Kabupaten KarimunKabupatenTranskripsi bahasa daerah • Abjad JawiكريمونKantor Bupati Karimun LambangPetaKabupaten KarimunPetaTampilkan peta SumatraKabupaten KarimunKabupaten Karimun (Indonesia)Tampilkan peta IndonesiaKoordinat: 0°48′28″N 103°25′09″E / 0.80764°N 103.41911°E / 0.80764; 103.41911Negara IndonesiaProvinsiKepulauan RiauDasar hukumUU Nomor 53 Tahun 1999Ibu kotaTanjung Balai KarimunJumlah satuan pemerintahan Daftar Kecamatan…
Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat (tidak jarang perubahan yang besar) seiring dengan penyelesaiannya. Mall of Arabia akan menjadi pusat perbelanjaan raksasa yang dibangun sebagai bagian dari City of Arabia di taman wisata Dubailand di Dubai. Telah diumumkan oleh Ilyas and Mustafa Galadari Group dan mall ini akan berisi fasilitas kenyaman dan hibur…
Bangunan dilihat dari selatan. Kentaur dari Volos, dipamerkan di lantai dua perpustakaan. Perpustakaan John C. Hodges adalah perpustakaan utama di Universitas Tennessee. Perpustakaan ini dibuka pada tahun 1969 dan memiliki lebih dari 3 juta sumber daya komputer, periodik, dan volume perpustakaan.[1] Koleksi buku langkanya berjumlah sekitar 51.000, dan yang tertua berasal dari tahun 1481 M.[2] Perpustakaan ini termasuk dalam perpustakaan terbaik di Amerika Serikat menurut Chronicl…
Koda Kumi Driving Hit's 7Album remix karya Kumi KodaDirilis5 April 2017Direkam2004–2017 (vokal), 2017 (melodi)GenreDrum and bass, dubstep, houseLabelRhythm ZoneRZCD-86322 (Japan)Kronologi Kumi Koda W Face(2017)W Face2017 Koda Kumi Driving Hit's 7(2017) AND(2018)AND2018 Koda Kumi Driving Hit's 7 adalah album remix kesembilan karya penyanyi-penulis lagu Jepang Kumi Koda. Album tersebut dirilis pada 5 April 2017.[1] Karya tersebut melakukan debut di peringkat sepuluh besar di Tangga A…
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini) Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Arya Kenceng – berita…
Gereja Maria Bunda Pertolongan Abadi, BinjaiLokasiPastoran Katolik, Jl. Sukarno Hatta 178, Binjai 20731 BinjaiDidirikan1 Januari 1980[1]AdministrasiKeuskupanAgung MedanImam yang bertugaspastor ProjoParokialStasi27[1]Catatan Pendirian: Sebelumnya di Paroki Katedral Medan[1] Paroki Bunda Pertolongan Abadi, Binjai adalah paroki di bawah Keuskupan Agung Medan terletak di Binjai, Sumatera Utara Sejarah Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangka…
Good & GreatAlbum mini karya KeyDirilis11 September 2023GenreK-popBahasaKoreaInggrisLabelSMKronologi Key Gasoline(2022) Good & Great(2023) Singel dalam album Good & Great Good & GreatDirilis: 11 September 2023 Good & Great adalah album mini berbahasa Korea kedua dari penyanyi Korea Selatan Key. Dirilis pada 11 September 2023 melalui SM Entertainment. Album mini ini menampilkan tema perkantoran, dan berisi enam lagu dari berbagai genre, termasuk judul lagu sebagai singel u…