Sisik ular

Kepala ular pucuk Ahaetulla nasuta, menampakkan susunan sisik-sisik besar yang simetris.

Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berguna dalam kamuflase dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).

Sisik ular juga berevolusi dan berubah untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang melindungi mata ular.[1] Serta yang paling aneh mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).

Kegunaan sisik bagi ular

Sisik-sisik punggung (dorsal) pada ular welang Bungarus fasciatus

Sisik-sisik ular terutama berguna manakala ular bergerak, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau lingkungannya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran besar dan lebar, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berguna untuk ‘memegang’ cabang dan ranting pepohonan.

Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.[2] Ular juga dapat merasai getaran baik yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan menggunakan sistem resonansi internal yang rumit, yang kemungkinan melibatkan peranan sisik di dalamnya.[1]

Sebagian ular-ular primitif seperti boa, dan juga ular-ular bandotan, memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak beraturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik besar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (shields).[3] Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.

Morfologi sisik

Sisik-sisik berlunas dari ular rumput Amphiesma stolatum, anggota suku Colubridae.

Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis.[2][pranala nonaktif permanen] Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut.[4] Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting.[3]

Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau berkurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah besar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung.[4] Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari diameter tubuhnya.

Sisik-sisik ular memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diamati dengan mata telanjang maupun yang harus menggunakan mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik.[5] Contoh modifikasi yang lain adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai brille atau spectacle. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan turut mengelupas ketika ular berganti kulit.[1]

Sisik-sisik sikloid pada ular kawat Leptotyphlops humilis.

Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:

  • membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh ular kawat dari famili Typhlopidae.[6]
  • panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada ular gadung (Ahaetulla prasina).
  • lebar serupa bentuk daun, misalnya pada ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).[7]
  • sama lebar dan panjangnya, misalnya pada ular jali (Ptyas korros)
  • berlunas kuat, seperti pada ular picung (Rhabdophis subminiatus) dan kerabatnya.
  • dengan dua ujung, seperti pada beberapa spesies ular Natrix.
  • serupa duri, bersusun sejajar. Contohnya pada ular lempe (Lapemis)
  • seperti kenop yang besar dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada ular-lumpur Jawa (Xenodermus javanicus)

Susunan sisik

Sisik-sisik pada tubuh bagian atas atau punggung dikenal sebagai sisik dorsal atau kostal (costal). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan imbrikata (imbricate),[8] serupa dengan susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- tampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang ganjil jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys). Sementara, pada beberapa spesies ular laut dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (granular) dan deretannya tak bisa dihitung.[8]

Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada kira-kira tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga tempat, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular Spilotes pullatus memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, ular tangkai (Calamaria spp.) memiliki 13 deret, ular sanca antara 65–75 deret, dan ular kadut sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku Colubridae, yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik.[3][9]

Tatanama sisik

Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)

Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput Amphiesma stolata yang telah diberi kode nama sisik.

Sisik-sisik kepala

Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada nostril, yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih dekat ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.

Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai perisai nasal. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai pranasal (atau prenasal), sedangkan yang belakang (ke arah mata) disebut postnasal. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai internasal. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai rostral (rostrum, paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai tempat keluar masuk lidah.

Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)

Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai labial (labium, bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai supralabial (atau labial atas); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakang rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai infralabial (atau labial bawah); labial bawah pertama terletak di belakang sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai mental.

Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai sirkumorbital (circumorbital) dan disebut perisai-perisai okular dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi mata, yang serupa kaca arloji serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam bahasa Inggris) seperti spectacle, brille atau eyecap.[4][10]

Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut praokular (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut supraokular, dan yang di belakang mata disebut postokular. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut subokular.

Di muka preokular dan di belakang postnasal terletak perisai loreal (pipi).

Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik besar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran besar dikenal sebagai perisai frontal (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai prafrontal (atau prefrontal). Sedangkan di belakang perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai parietal (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran besar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakang postokular, berderet beberapa perisai temporal (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai temporal depan (anterior temporal) dan temporal belakang (posterior temporal).

Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular Coluber ventromaculatus menurut Malcolm A. Smith (1943).

Legenda

aganterior genials alias perisai dagu depan
f – perisai frontal
in – perisai internasal
l – perisai loreal
la – perisai supralabial atau labial atas
la' – perisai infralabial atau labial bawah
m – perisai mental
n – perisai nasal
p – perisai parietal
pf – perisai prefrontal
pg – posterior genials atau perisai dagu belakang
pro – perisai preokular
pso – perisai presubokular
pto – perisai post-okular
r – perisai rostral
so – perisai supraokular
t – perisai temporal anterior dan posterior
v – perisai ventral yang pertama (terdepan)

Di belakang perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun kadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik besar yang dikenal sebagai perisai oksipital. Sepasang perisai oksipital yang besar, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal ular anang alias king cobra (Ophiophagus hannah). Sedangkan adanya sebuah perisai oksipital tengah yang besar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik ular pelangi (Xenopeltis unicolor).

Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangnya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet perisai dagu yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai dagu depan (anterior chin shields) dengan perisai dagu belakang (posterior chin shields). Di belakangnya lagi terdapat deretan perisai gular (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai ventral (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.

Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai celah dagu (mental groove). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok ular siput (Pareas carinatus), yakni anak-suku Pareatine pada famili Colubridae, tidak memiliki celah dagu ini.[11]

Sisik-sisik di badan

Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik dorsal (dorsum, punggung) atau kostal. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakang kepala (leher dan seterusnya) hingga sebelah atas dubur. Deretan yang paling atas (apabila dilihat dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), kadang-kadang membesar dan memiliki bentuk yang berbeda dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai vertebral karena terletak tepat di atas tulang punggung (vertebrae). Lihat pula uraian pada bagian Susunan sisik di atas.

Sisik-sisik yang menutupi tubuh bagian bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik lebar namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai ventral (atau gastrosteges) dan berguna dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) hingga, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.

Pada ular-ular yang tergolong primitif, seperti ular kawat (Typhlops), ular kadut (Acrochordus), ular kepala-dua (Cylindrophis) dan beberapa yang lain, sisik-sisik ventral ini tidak berbeda bentuknya dari sisik-sisik dorsal. Pada ular-ular sanca sisik ventral ini sempit, hanya sekitar setengah lebar tubuhnya jika dilihat dari sisi bawah.

Sisik-sisik ekor

Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh

Ekor ular adalah bagian yang terletak di belakang dubur (yang sebenarnya adalah kloaka).[12] Menutupi dubur ini dan tepat di belakang deretan perisai ventral, terletak perisai anal (anus, dubur). Berbentuk serupa perisai ventral, perisai ini kadang-kadang tunggal dan kadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.

Di sisi bawah ekor, di belakang dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik besar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai subkaudal atau urosteges (cauda atau ura, ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini kadang-kadang tunggal atau berpasangan atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor ular adder (Acanthophis), duri yang menulang seperti pada ular bandotan genus Lachesis, kerincingan kulit seperti pada ular derik (Crotalus), atau memipih seperti dayung (pada ular laut).


Catatan kaki

  1. ^ a b The Snakes of Indiana Diarsipkan 2012-04-19 di Wayback Machine. at The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana Diarsipkan 2016-09-07 di Wayback Machine.. Accessed 14 August 2006.
  2. ^ "Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-13. Diakses tanggal 2008-11-16. 
  3. ^ a b c Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22
  4. ^ a b c Are snakes slimy? Diarsipkan 2006-05-03 di Wayback Machine. at Singapore Zoological Garden's Docent. Accessed 14 August 2006.
  5. ^ Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23
  6. ^ Boulenger, George A. The Fauna of British India... page 234
  7. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6
  8. ^ a b Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5
  9. ^ Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7
  10. ^ "Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-25. Diakses tanggal 2008-11-16. 
  11. ^ Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.
  12. ^ "Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2008-11-16. 

Referensi lain

  • Boulenger, George A., (1890), The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia. Taylor and Francis, London.
  • Daniels, J.C. Book of Indian Reptiles and Amphibians. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
  • Greene, Harry W. (2004), Snakes - The Evolution of Mystery in Nature. University of California Press, pages 22–23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
  • Leviton A. E., Wogan G. O. U., Koo M. S., Zug G. R., Lucas R.S., Vindum J. V. (2003) The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar, Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. PDF Diarsipkan 2006-08-30 di Wayback Machine. at Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles.
  • Mallow D., Ludwig D., Nilson G. (2003). True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
  • Smith, Malcolm A. (1943), The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region, Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.

Pranala luar

Baca informasi lainnya:

EkkathatเอกทัศRaja AyutthayaPenggambaran Raja Ekkathat atau Raja Uthumphon versi lukisan Burma (kemungkinan), British Library, LondonRaja AyutthayaBerkuasa1758–1759/17601762-7 April 1767PendahuluUthumphonPenerusTaksin (setelah Ayutthaya jatuh, sebagai Raja Kerajaan Thonburi)Informasi pribadiKelahiran1718Kerajaan AyutthayaKematian17 April 1767Hutan Ban Chik, AyutthayaWangsaDinasti Ban Phlu LuangAyahBorommakotIbuPhiphitmontriPasanganMaengmao, Putri Wimonphat Borommaracha Kasat Bowon …

Type of ship Nuclear icebreaker Yamal, 2015 A nuclear-powered icebreaker is an icebreaker with an onboard nuclear power plant that produces power for the vessel's propulsion system. Although more expensive to operate, nuclear-powered icebreakers provide a number of advantages over their diesel-powered counterparts, especially along the Northern Sea Route where heavy power demand associated with icebreaking, limited refueling infrastructure along the Siberian coast, and endurance required make di…

In telecomunicazioni la tecnologia VDSL2 (Very-high-bit-rate digital subscriber line 2) è un tipo di tecnologia di trasferimento dati, facente parte della famiglia delle tecnologie xDSL, nonché la naturale evoluzione dell'ADSL/2+. Permette connessioni con velocità di trasmissione fino a 300 Mbit/s su doppino telefonico di rame ed è stata ratificata dall'Unione internazionale delle telecomunicazioni (ITU) col nome di G.993.2, nel mese di dicembre del 2011. Indice 1 Profili 2 Distanza 3 V…

Regata Oxford-CambridgeAltri nomiBoat Race Sport Canottaggio Paese Inghilterra LuogoLondra ImpiantoFiume Tamigi CadenzaAnnuale PartecipantiUniversità di CambridgeUniversità di Oxford Sito Internettheboatrace.org StoriaFondazione1829 Numero edizioni168 DetentoreCambridge Record vittorie86 Cambridge Modifica dati su Wikidata · Manuale La regata Oxford-Cambridge (in inglese semplicemente Boat Race) è una celebre gara di canottaggio. Si disputa annualmente sul fiume Tamigi, tra un equi…

American-Antiguan basketball player Julius HodgeHodge with Paris-Levallois in 2012Little Rock TrojansPositionAssistant coachLeagueSun Belt ConferencePersonal informationBorn (1983-11-18) November 18, 1983 (age 40)Harlem, New York, U.S.NationalityAmerican / AntiguanListed height6 ft 7 in (2.01 m)Listed weight210 lb (95 kg)Career informationHigh schoolSt. Raymond (Bronx, New York)CollegeNC State (2001–2005)NBA draft2005: 1st round, 20th overall pickSelected by the D…

Nature Medicine  Singkatan (ISO)Nat. Med.Disiplin ilmuKedokteranBahasaInggrisDisunting olehJuan Carlos LópezDetail publikasiPenerbitNature Publishing GroupSejarah penerbitan1995–sekarangFrekuensiBulananFaktor dampak2.363 (2014)PengindeksanISSN1078-8956 (print)1546-170X (web)Pranala Journal homepage Nature Medicine adalah jurnal akademik yang menerbitkan artikel penelitian, tinjauan, berita, dan komentar dalam bidang biomedis, termasuk riset dasar dan riset klinis tahap awa…

Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.Cari sumber: Michael Sampoerna – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Juni 2022) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Artikel ini perlu dike…

artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahka…

Indo-Aryan language spoken in Assam, India AssameseAsamiyaÔxômiyaঅসমীয়াThe word Ôxômiya in the Assamese alphabetPronunciation[ɔxɔmija] ⓘNative toIndiaRegionAssam, Arunachal Pradesh, Meghalaya and NagalandEthnicityAssameseNative speakers15 million (2011 census)[1]Language familyIndo-European Indo-IranianIndo-AryanEasternBengali–AssameseKamrupaAssameseEarly formsMagadhi Prakrit Magadhan Apabhraṃśa Kamarupi Prakrit Abahaṭ‌ṭha Old Assamese …

Republik KolombiaRepública de Colombia (Spanyol) Bendera Lambang Semboyan: Libertad y Orden (Indonesia: Kebebasan dan Ketertiban)Lagu kebangsaan: Himno Nacional de la República de Colombia (Indonesia: Himne Nasional Kolombia)Perlihatkan BumiPerlihatkan peta BenderaIbu kota(dan kota terbesar)Bogotá4°35′53″N 74°4′33″W / 4.59806°N 74.07583°W / 4.59806; -74.07583Bahasa resmiSpanyolPemerintahanRepublik presidensial• Presiden Gustavo Petro•…

Ali Sabieh adalah sebuah kota yang terletak di Djibouti selatan. Ali Sabieh merupakan ibu kota Kawasan Ali Sabieh. Selayang pandang Ali Sabieh Kota dan desa di dekatnya termasuk Dikhil (20,1 nm), Oue'a (32.1 nm), Arta (23,3 nm), Digri (11,9 nm), 'Ali 'Adde (10,3 nm), Dewele (8,7 nm), dan Rahele (12,5 nm). Pranala luar Peta satelit di Maplandia.com Lokasi di MSN encarta map Diarsipkan 2008-06-13 di Wayback Machine. Koordinat: 11°09′N 42°43′E / …

Dionysius Hayom RumbakaInformasi pribadiNama lahirDionysius Hayom RumbakaKebangsaan IndonesiaLahir22 Oktober 1988 (umur 35)Kulon ProgoTinggi182 cm (6 ft 0 in)PeganganKananPelatihAgus Dwi SantosoTunggal PutraPeringkat tertinggi18 (19 Desember 2010)Peringkat saat ini19 (6 Maret 2014) Dionysius Hayom Rumbaka (lahir 22 Oktober 1988) adalah pemain bulu tangkis tunggal putra asal Indonesia. Dia kini merupakan anggota dari PB Djarum Masa Kecil Sejak kelas 3SD, Hayom k…

Ghil'ad Si BangsatProf. Ghil'ad Zuckermann (2011)Lahir1 Juni 1971 (umur 52)Tel Aviv, IsraelAlmamaterUniversitas Cambridge Universitas OxfordUniversitas Tel AvivSt Hugh's College OxfordUnited World College of the AdriaticDikenal atasPenerjemahan fono-semantik Revivalistik Bahasa Israeli, Revitalisasi bahasa dan gangguan mentalKarier ilmiahBidangLinguistik,[1] Revitalisasi bahasa[2]InstitusiUniversitas Adelaide[3] Universitas Jiao Tong Shanghai Weizmann Institute of Sc…

W

Ww WwUrsprungProtokanaiskt (wav)Feniciskt (wāw)Besläktade bokstäver i andra alfabetArabisktو (wāw)Hebreisktו (vav)Arameiskt (waw)GrekisktΥυ (Ypsilon)KyrillisktУуTeknisktMorse          ISO/IEC 8859-1W:87 / w:119UnicodeW:U+0057 / w:U+0077BokstaveringWilhelm/Whiskey W [dubbel-ve] är den tjugotredje bokstaven i det moderna latinska alfabetet. Bokstaven räknades i den svenska versionen av detta alfabet fram till 2006 som en variant av V, e…

Prof. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Eng.Kuntoro Mangkusubroto dalam Doha Climate Change Conference di Qatar, 2012 Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan IndonesiaMasa jabatan8 Desember 2009 – 31 Desember 2014PresidenSusilo Bambang YudhoyonoJoko Widodo PendahuluMarsillam SimanjuntakPenggantiLuhut Binsar Panjaitan (sebagai Kepala Staf Kepresidenan)Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia ke-10Masa jabatan16 Maret 1998 – 20 Oktober 19…

Bridge to TerabitiaTheatrical posterSutradaraGábor CsupóProduserDavid PatersonLauren LevineHal LiebermanDitulis olehKatherine Paterson (book)David L. PatersonJeff StockwellBerdasarkanBridge to TerabithiaPemeranJosh HutchersonAnnaSophia RobbRobert PatrickBailee MadisonZooey DeschanelPenata musikAaron ZigmanSinematograferMichael ChapmanPenyuntingJohn GilbertDistributorWalt Disney Pictures (AS)Walden Media (non-AS mrlslui Summit Entertainment)Paramount Pictures (Amerika Latin)Tanggal rilis1…

Contea di DentonconteaContea di Denton – VedutaIl tribunale della contea di Denton. LocalizzazioneStato Stati Uniti Stato federato Texas AmministrazioneCapoluogoDenton Data di istituzione1846 TerritorioCoordinatedel capoluogo33°12′00″N 97°07′12″W / 33.2°N 97.12°W33.2; -97.12 (Contea di Denton)Coordinate: 33°12′00″N 97°07′12″W / 33.2°N 97.12°W33.2; -97.12 (Contea di Denton) Superficie2 481 km² Abitanti662 614[…

Lingue dene-ienisseianeParlato in Stati Uniti Canada Russia Parlato inAmerica del nord, Siberia centrale TassonomiaFilogenesiDene-caucasica Codici di classificazioneISO 639-2- ISO 639-5- Distribuzione delle lingue na-dene (in blu) e ienisseiane (in rosso). Manuale Le lingue dene[1][2]-ienisseiane[3] sono una famiglia linguistica composta dalle lingue ienisseiane della Siberia centrale e le lingue na-dene dell'America settentrionale. Questa famiglia è di re…

San LorenzofrazioneLocalizzazioneStato Italia Regione Toscana Città metropolitana Firenze Comune Campi Bisenzio TerritorioCoordinate43°49′22.44″N 11°07′41.84″E / 43.822899°N 11.128288°E43.822899; 11.128288 (San Lorenzo)Coordinate: 43°49′22.44″N 11°07′41.84″E / 43.822899°N 11.128288°E43.822899; 11.128288 (San Lorenzo) Altitudine38 m s.l.m. Abitanti4 600[1] Altre informazioniFuso orarioUTC+1 Cart…

Bupati BantulLambang Kabupaten BantulPetahanaH. Abdul Halim Muslihsejak 26 Februari 2021KediamanRumah Dinas Bupati BantulMasa jabatan5 tahun, sesudahnya dapat dipilih kembali sekaliDibentuk20 Juli 1831Pejabat pertamaRaden Tumenggung Mangun NegoroSitus webbantulkab.go.id Bupati Bantul adalah pimpinan tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bantul. Bupati bertanggung jawab langsung terhadap Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut ini adalah daftar Bupati atau kepala daerah Kabupat…

Kembali kehalaman sebelumnya