Tréguier adalah suatu komune di région (provinsi) Bretagne di Prancis, ibu kota daerah Trégor. Katedral, jalan kecil dan rumah bertembok kayu membuat pesona kota keuskupan kuno ini.
Geografi
Tréguier dilihat dari tepi barat sungai Guindy
Tréguier terletak di kuala sungai Jaudy dan Guindy. Sungai Tréguier sendiri merupakan ria atau muara dengan lebar antara 250 dan 500 meter.
Dengan luas hanya 153 hektare, komune Tréguier tidak dapat berkembang.
Sejarah
Nama daerah "Trégor" berasal dari bahasa Bretontric'horn atau "tiga tanduk" karena dari kota Tréguier terlihat seperti tiga bukit yang membentuk segitiga dengan sebagai sisi sungai Jaudy, sungai Guindy dan des Minihy.
Menurut cerita setempat, antara tahun 532 dan 535 Tugdual, seorang biksu asal Wales di Inggris, mendirikan suatu biara dengan nama "Lan Trécor", yang kemudian menjadi "Landreger" pada tahun 1330 dan akhirnya Tréguier. Tugdual diangkat menjadi uskup Landreger tahun 542. Tahun meninggalnya kurang pasti: 553, 559 atau 564. Dia adalah putera Alma Pompa (Santa Pompea) dan Hoël I, raja Armorika. Tidak ada bekas dari katedral kuno, yang kemungkinan besar dibangun dari kayu.
Potret ke-14 uskup Tréguier antara 1587 dan 1801 (katedral Saint Tugdual)
Tahun 848 Nominoë, raja Bretagne, menjadkan biara ini suatu keuskupan. Kemudian terjadi invasi Normand pertama di bawah pimpinan Hasting. Tréguier dihancurkan dan ditinggalkan penduduknya. Katedral dibangun kembali tahun 970 dengan nama Santo Tugdual. Dari katedral ini hanya tinggal satu menara, yang dipanggil "Menara Hasting".
Patung Santo Yves di balai kota Tréguier
Katedral yang masih ada sekarang bergaya Gotik dan mulai dibangun tahun 1339 atas nama Santo Yves. Tahun 1412, Tréguier diberi status kota. Tahun 1505 Anne, duchesse Bretagne sekaligus ratu Prancis, berziarah ke makam Santo Yves.
Antara abad ke-15 dan ke-18, dibangun banyak tempat ibadah. Di antara yang masih ada terdapat Hôtel-Dieu, yang didirikan tahun 1654 dan dikelola biarawati dari ordo Agustinus.
Di bidang ekonomi dan perniagaan, Tréguier tidak berkembang, seolah-olah ditekan oleh pimpinan agama, sampai filsuf Ernest Renan menggambarkan kota ini seperti "biara besar".
Perayaan Pardon ke Santo Yvesdi akhir abad ke-19
Waktu Revolusi Prancis meletus tahun 1789, Tréguier mendukung paham barunya. Namun uskup Tréguier melawan paham baru ini. Karena sikap gereja ini, tahun 1794 pasukan Republik menghancurkan semua bangunan keagamaan Tréguier. Katedral dijadikan kandang kuda. Berakhirlah status Tréguier sebagai kota keuskupan.
Museum
Museum Ernest Renan
Tokoh
Filsuf dan sejarawan Ernest Renan (1823-1892) lahir di Tréguier.