vcash adalah sebuah aplikasi dompet elektronik dan platform pembayaran daring yang didirikan di Shah Alam, Malaysia pada bulan November 2017, oleh perusahaan Digi Telecommunications,[1] yang merupakan anak perusahaan dari Telenor Group.[2] vcash memungkinkan pengguna melakukan pembayaran di toko melalui kode QR, membayar tagihan, melakukan pengisian pulsa telepon prabayar dan transaksi P2P ((Inggris): peer to peer) antar pengguna.[3] Meskipun merupakan bagian dari produk Digi, Pendaftaran pengguna dan layanan terbuka baik pengguna Digi dan non-pengguna Digi.[4] Kompetitor dari vcash antara lain GrabPay, Touch 'n Go eWallet dan Axiata Boost. Digi mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan vcash pada tanggal 1 Desember 2019,[5] dua tahun setelah vcash diluncurkan, penutupan ini bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memprioritaskan inovasi dalam layanan digital baru untuk menangkap pertumbuhan pendapatan di segmen konsumen dan bisnis.[5]
Sejarah
Pada tanggal 9 November 2017 Digi Telecommunications mengumumkan aplikasi vcash dan bekerja sama dengan Valyou Sdn Bhd, sebuah perusahaan layanan uang elektronik yang diberi izin oleh Bank Sentral Malaysia.[6] Meskipun merupakan bagian dari produk Digi, Pendaftaran pengguna dan layanan terbuka baik pengguna Digi dan non-pengguna Digi.[4] Pada saat peluncurannya, vcash sudah memiliki 500 titik kontak pelanggan dan 80 pedagang yang tersebar di dalam negeri[7] yang dapat menerima pembayaran menggunakan vcash. vcash juga berencana memperluas layanan mereka ke lebih dari 2000 pedagang di akhir tahun 2017.[8] Digi mengklaim tarif biaya transaksi mereka yang sebesar 0.8% lebih rendah dibandingkan dengan layanan dompet elektronik lainya di Malaysia pada saat itu.[7] Pada tanggal 6 Agustus 2018, Digi bermitra dengan AmBank untuk memungkinkan pedagang menggunakan perangkat POS ((Inggris): point-of-sale) milik AmBank agar dapat menerima transaksi dari aplikasi vcash.[9]
Layanan
vcash dapat digunakan pada telepon pintar menggunakan aplikasinya. vcash menggunakan kode QR sebagai metode pembayaran untuk toko. Namun, tidak seperti layanan kompetitor yang mengharuskan pengguna menampilkan kode QR secara acak dan menunjukkannya kepada penjual untuk dipindai, vcash menyediakan kode QR untuk aplikasi mereka di dalam toko yang dapat dipindai untuk melakukan pembayaran.[10] vcash juga menyediakan layanan lain seperti pembayaran tagihan listrik, transfer antar pengguna dan isi ulang pulsa ponsel prabayar.[11]
vcash juga mengizinkan pembayaran daring pada toko dan situs web yang menyediakan pembayaran yang menggunakan sistem pembayaran dari iPay 88 atau MOLPay.[8]
Pengguna dapat melakukan penyetoran uang tunai ke dalam akun vcash mereka melalui toko Digi atau menggunakan kartu kredit dan debit melalui jaringan pembayaran daring FPX atau JomPAY.[8] Pengguna juga dapat mengirim uang tunai ke dalam akun vcash mereka melalui akun Maybank atau mengambil uang tunai di toko Digi dengan membayar biaya minimal.[10]
Penutupan
Pada tanggal 1 November 2019, Digi mengumumkan akan menghentikan operasi dan pengembangan dari vcash per tanggal 30 November 2019, dua tahun setelah vcash diperkenalkan.[11] hal ini juga menjadi layanan dompet elektronik yang pertama ditutup di Malaysia. Pengguna vcash pada saat itu dapat meminta pengembalian dana dari sisa saldo di akun mereka.[10]
Penutupan vcash disebabkan ketatnya persaingan dari layanan dompet elektronik lain yang memiliki modal ventura yang lebih besar dari vcash. vcash mengalami penurunan jumlah pengguna aktif pada setiap kuartal. Ketika dihubungi RinggitPlus terkait penutupan tersebut, Digi menyatakan bahwa penutupan vcash semata-mata akibat perubahan strategi bisnis.[12] Dua hari setelah penutupan vcash, Praveen Rajan CDO dari Digi, mengatakan bahwa pasar dompet elektronik di Malaysia terlalu kompetitif karena setiap layanan yang bersaing memberikan hadiah atau program cashback atau subsidi lain untuk mempertahankan pelanggannya agar tetap menggunakan layanan mereka. Dia menyatakan bahwa taktik tersebut digunakan mereka sebagai nilai proposisi perusahaannya.[13]
Penerimaan
Tanda vcash di apotek di Brickfields yang menunjukkan vcash dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Pangsa pasar
Data yang diambil aplikasi Annie dan iPrice menempatkan vcash pada posisi kelima dalam 5 aplikasi dompet elektronik teratas di Malaysia berdasarkan jumlah pengguna aktif bulanan pada kuartal pertama 2018 sebelum menghilang dari lima besar pada kuartal kedua dan seterusnya. Sejak dirilis, vcash berada pada peringkat kelima dalam lima aplikasi dompet elektronik di Malaysia berdasarkan total unduhan aplikasi pada kuartal keempat tahun 2017. Kemudian naik ke posisi ketiga dalam kategori yang sama pada awal kuartal pertama 2018 sebelum menghilang dari lima besar pada kuartal ketiga 2018.[14]
Tanggapan pedagang
Beberapa pedagang seperti restoran masakan HainanYut Kee Coffee Shop dan kedai jus Life Juice, yang mana mereka mengadopsi vcash lebih awal memandang layanan vcash secara positif. Pedagang memuji rendahnya biaya transaksi, tercatat bahwa adopsi layanan dompet elektronik menyebabkan waktu antrean yang lebih pendek, meningkatkan pengalaman layanan pelanggan dengan biaya yang lebih rendah, dan memungkinkan lebih memahami tingkah laku pelanggan melalui layanan analisis dari vcash.[15]
Dukungan dari pemerintah
Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia menjadikan vcash sebagai platform pembayaran non-tunai yang disarankan di kantor pusat, restoran, dan gym pada bulan Februari 2018. Khairy Jamaluddin, menteri pada saat itu, mengatakan mengadopsi dompet elektronik sebagai sistem pembayaran memungkinkan Malaysia untuk bergerak menuju tujuan menjadi negara tanpa uang tunai.[16]
^"Digi launches vcash e-wallet". Digital News Asia (dalam bahasa Inggris). 10 November 2017. Diakses tanggal 24 November 2021.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
^ abc"Digi Launches vcash e-wallet". Digital News Asia. 10 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Oktober 2020. Diakses tanggal 24 November 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)