Amerika Serikat (AS) dihadapkan pada ancaman gagal bayar utang sebesar USD 31,45 triliun atau setara Rp. 462.000 triliun, per Maret 2023. Total utang ini menempatkan Amerika sebagai negara pertama dengan utang terbanyak di dunia.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kembali mengingatkan jika Amerika Serikat tidak menaikkan plafon utang bisa berdampak pada perekonomian AS.
Jika AS tidak menaikkan pagu utang, pemerintah AS berpotensi tidak mampu membayar upah, kesejahteraan, dan pembayaran lainnya. "Ini adalah tugas Kongres untuk melakukan ini. Jika mereka gagal melakukannya, kita akan menghadapi bencana ekonomi dan keuangan yang kita buat sendiri," katanya.
Sebelumnya, beberapa negara sempat mengalami kebangkrutan akibat gagal bayar utang, terakhir Sri Lanka. Berikut deretan negara yang bangkrut akibat gagal bayar utang.
1. Sri Lanka
Pada 2022, Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat Sri Lanka gagal membayar utang sebesar USD 51 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp 732 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.360 per USD.
Melihat kondisi tersebut, negara berkembang mulai mendapat sorotan. Sementara itu, utang Indonesia relatif rendah dibandingkan posisi utang negara-negara ASEAN, G20, dan beberapa negara dunia.
Namun, pemerintah tetap mengelola utang secara hati-hati dan mengantisipasi berbagai kemungkinan. Langkah yang diambil antara lain optimalisasi belanja negara sesuai kebutuhan, peningkatan penerimaan negara yang saat ini diuntungkan dari harga komoditas internasional dan kerja sama dengan Bank Indonesia.
2. Argentina
Pada tahun 2001, Argentina dinyatakan bangkrut karena gagal membayar utang negara sebesar USD 100 miliar. Semua ini bermula dari kebijakan pemerintah Argentina yang mematok USD 1 berbanding 1 peso Argentina.
Argentina telah mengambil berbagai langkah restrukturisasi. Tercatat pada 2005 dan 2010 negara mengumpulkan kreditur untuk membahas restrukturisasi utang yang bisa mencapai USD 100 miliar.
Sebagian besar kreditur besar setuju menerima skema restrukturisasi yang ditawarkan Argentina. Dalam hal itu, Argentina berhasil merestrukturisasi utangnya dengan memangkas utang hingga 70 persen. Artinya, utang Argentina hanya berkisar USD 30 miliar.
Pada 2018, pemerintah Argentina secara tak terduga mengajukan pinjaman awal sebesar USD 50 miliar atau sekitar Rp 729,69 triliun (asumsi kurs Rp 14.593 per dolar AS) dari Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini memicu krisis ekonomi yang terjadi. Krisis ekonomi menyebabkan inflasi merajalela. Nilai tukar peso Argentina melemah 40 persen pada 2018.
3. Zimbabwe
Pada tahun 2008, Zimbabwe, negara di kawasan Afrika, juga mencatatkan kisah kelam dalam sejarah ekonominya. Saat itu, salah satu negara termiskin di Afrika itu terlilit utang sebesar USD 4,5 miliar. Dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan, pemerintah pun harus berjibaku dengan laju tindakan yang kian tak terkendali, mencapai 80 persen.
Pada tahun 2008, Zimbabwe justru mengalami keterpurukan ekonomi dan berdampak sangat luas bagi hampir seluruh masyarakatnya. Masyarakat Zimbabwe mulai berhenti menggunakan bank.
Tidak hanya itu, warga Zimbabwe berhenti membayar pajak dan tidak lagi menggunakan mata uang nasional sebagai alat transaksi jual beli. Parahnya, studi yang dilakukan Universitas Yale menunjukkan bahwa Zimbabwe adalah negara dengan penurunan ekonomi tercepat di dunia.
4. Yunani
Yunani resmi dinyatakan bangkrut sejak 30 Juni 2015. Total utang Yunani sejauh ini tercatat sebesar USD 360 miliar atau setara dengan Rp. 5.255 triliun (kurs Rp 14.593). Situasi ini cenderung menjadi lebih buruk ketika ada lebih banyak tunawisma di Yunani, dan mereka sangat kelaparan.
Di Yunani, jumlah tuna wisma atau tuna wisma meningkat hingga 40 persen. Pemerintah Yunani memperkirakan ada sekitar 20.000 tunawisma di Athena dari total populasi 660.000. Peningkatan jumlah tunawisma di Yunani disebut sebagai akibat dari krisis ekonomi yang melanda sejak 2010. Tingkat respons melonjak dari 10,6 persen pada 2004 menjadi 26,5 persen pada 2014.
5. Venezuela
Krisis Venezuela juga karena terlilit utang. Menurut Bank Sentral Venezuela, utang luar negeri negara Venezuela pada 2014 termasuk utang publik Venezuela. Utang ini merupakan 55 persen dari total dan utang dalam bentuk kewajiban utang dalam negeri dan luar negeri, obligasi pemerintah dan pinjaman bank.
Kemudian hutang keuangan PDVSA adalah 21 persen. Sebanyak 15 persen utang luar negeri melalui pembiayaan diperoleh melalui dana China. Kemudian utang CADIVI sebesar 9 persen. Ini adalah hutang non-keuangan CADIVI (mata uang untuk impor, dividen, pendapatan dan jasa secara umum).
Pada November 2017, The Economist memperkirakan utang Venezuela sebesar USD 105 miliar dan cadangan sebesar USD 10 miliar.
Information related to BANGKRUT Akankah Amarika Serikat akan menjadi negara ke 6 didunia yang gagal bayar Utang alias Bangkrut Default:
Lord Jacob Rothschild: Pewaris Dinasti Perbankan Terkenal yang Meninggalkan Jejak Filantropis
Daftar IsiPendahuluanKeturunan Yahudi Terkemuka: Lord Jacob RothschildLatar Belakang Keluarga RothschildWarisan dan P...
Beladiri Campuran Terbaik: ONE Pride MMA, Organisasi Pertandingan yang Memberikan Peluang Untuk Pemain Profesional Indonesia
Daftar IsiPendahuluanApa itu ONE Pride MMA?Isi UtamaTentang ONE Pride MMAKesimpulanManfaat ONE Pride MMA untuk Indone...
Virus Influenza Pernah Menjadi Penyakit Mematikan Tahun 1889-1890
Daftar Isi:PendahuluanSejarah Virus InfluenzaWabah Influenza Tahun 1889-1890Penyebaran Virus InfluenzaGejala Virus In...
Melestarikan Rumah Adat Ratenggaro di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur
Daftar Isi:I. PendahuluanII. Sejarah Rumah Adat RatenggaroIII. Arsitektur Rumah Adat RatenggaroA. Bentuk dan Fungsi R...
PERTOLONGAN PERTAMA BAGI KORBAN YANG TERSAMBAR PETIR
Daftar IsiPendahuluanPenyebab dan Dampak Tersambar PetirTanda-tanda Korban Tersambar PetirPertolongan Pertama untuk K...
Puru Tirta Empul: Keunikan Lukatan Spiritual dan Dampak Kepopuleran di Bali
Daftar IsiPendahuluanSejarah Puru Tirta EmpulAsal Usul Puru Tirta EmpulKeunikan Puru Tirta EmpulArsitektur dan Tata L...
Banjir Kabupaten Demak, Jawa Tengah: Faktor Penyebab, dan Upaya Penanggulangannya
Daftar Isi1. PendahuluanLatar BelakangTujuan2. Kondisi Geografis Kabupaten DemakLetak GeografisSistem Sungai3. Faktor...
Pengertian Internet of Things (IoT) dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Daftar IsiPendahuluanPengertian Internet of Things (IoT)2.1. Definisi IoT2.2. Unsur Pembentuk IoT2.3. Manfaat IoTMeto...
Memahami Turbulensi Penerbangan: Penyebab, Dampak, dan Strategi Menenangkan Penumpang
Daftar IsiPendahuluanPenyebab Turbulensi Penerbangan2.1. Faktor Cuaca2.2. Geografi dan Topografi2.3. Interaksi UdaraD...
Sama-sama Emergency : Membedakan Penyakit Akut dengan Penyakit Kronis
Daftar IsiPendahuluan: Membedakan Penyakit Akut dan Kronis1.1. Definisi Penyakit Akut1.2. Karakteristik Penyakit Akut...