Brahma (Buddhisme)

Loka atau alam kehidupan menurut Buddhisme
Brahma
Brahma (Phra Phrom) di Wat Yannawa, Bangkok, Thailand
Sanskertaब्रह्मा
Brahmā
PāliBrahma, Brahmā
Birmaဗြဟ္မာ
Tionghoa梵天
(Pinyin: Fàntiān)
Jepang梵天ぼんてん
(romaji: Bonten)
Korea범천
(RR: Beom Cheon)
Thaiพระพรหม
Phra Phrom
Tibetཚངས་པ་
Wylie: tshangs pa
THL: tsangpa
VietnamPhạm Thiên
Sinhalaබ්‍රහ්මයෝ

Brahma, dalam Buddhisme, adalah sebutan untuk makhluk dewa yang berkedudukan lebih tinggi dan menempati loka brahma (brahmaloka).[1][2] Brahma dikenal sebagai pelindung Dhamma (dharmapala).[3]

Meskipun serupa dengan makhluk di agama Hindu, brahma tidak pernah diyakini sebagai Tuhan atau dewa pencipta dalam kitab-kitab Buddhis awal.[4] Buddha juga menekankan pemaknaan sifat-sifat luhur (Brahmavihāra) versi-Nya, yaitu cinta kasih (mettā), belas kasih (karuṇā), simpati (mudita), dan ketenangan (upekkhā).[5] Meskipun para brahma mungkin memiliki kesaktian tertentu dan berumur panjang, mereka tidak kekal, tidak Maha Kuasa, dan tidak Maha Sempurna. Dalam tradisi Buddhis, brahma bernama Sahampati[6] muncul di hadapan Buddha dan memohon kepada-Nya untuk membabarkan Dhamma ketika Buddha telah mencapai kecerahan.[3] Seorang manusia, dengan kebajikan, juga mungkin terlahir kembali ke loka brahma.

Alam tempat tinggal para brahma adalah bagian dari kosmologi Buddhis.[7] Brahma merupakan penguasa atas loka-loka yang disebut brahmaloka,[2] alam untuk kelahiran kembali yang paling didambakan dalam tradisi-tradisi Buddhis.[8][9][10] Brahma umumnya digambarkan dalam budaya Buddhis sebagai makhluk dengan empat wajah dan empat lengan, dan berbagai variannya juga dapat ditemukan dalam budaya Buddhis Theravāda dan Mahāyāna.[3]

Sementara itu, Buddhisme awal secara moral tidak mengecam pemberian persembahan secara damai kepada para brahma. Sepanjang sejarah Buddhisme, pemujaan brahma, sering kali berasal dari keyakinan pra-Buddhis, kemudian disesuaikan menjadi praktik dan kepercayaan Buddhis. Sebagai bagian dari proses itu, brahma tersebut dinyatakan sebagai bawahan dari Tiga Permata.[11]

Asal-usul

Asal-usul brahma dalam agama Buddha dan agama-agama India lainnya tidak pasti, sebagian karena beberapa kata yang terkait seperti satu untuk Realitas Tertinggi metafisik (Brahman), dan kasta pendeta (Brahmana) ditemukan dalam literatur Weda. Menurut KN Jayatilleke, Regweda menyatakan skeptis terhadap eksistensi dewa-dewa utama seperti Indra,[12] serta sosok pencipta alam semesta yang dapat diketahui, sebagaimana ditunjukkan dalam buku kedelapan dan kesepuluh, khususnya dalam Nasadiya Sukta.[13][14]

Nyanyian rohani Weda akhir telah mulai menanyakan hakikat pengetahuan yang sejati dan sahih, verifikasi empiris, dan realitas absolut.[15] Upanisad awal dibangun di atas tema ini, sementara secara paralel muncul Buddhisme, Jainisme, dan tradisi skeptis lainnya. Agama Buddha menggunakan istilah brahma untuk menyangkal sesosok pencipta dan juga untuk menempatkannya (dan dewa-dewa lain seperti Indra) pada posisi yang tidak sepenting Buddha.[16][17][18]

Dalam literatur Hindu, salah satu penyebutan dewa brahma yang paling awal beserta dengan Wisnu dan Siwa adalah dalam Prapathaka ("pelajaran") kelima dari Maitrayaniya Upanishad, mungkin disusun pada akhir milenium ke-1 SM, setelah munculnya agama Buddha.[19][20][21] Konsep spiritual Brahman jauh lebih tua, dan beberapa sarjana menyarankan dewa Brahma mungkin telah muncul sebagai konsepsi personal dan ikon dengan atribut (versi saguna) dari prinsip universal impersonal yang disebut Brahman.[22] Buddhis menyerang konsep Brahma, ujar Gananath Obeyesekere, dan karenanya secara polemis menyerang konsep Weda dan Upanisad tentang Brahman sebagai suatu entitas metafisik abstrak yang netral-gender.[23]

Kedudukan

Kendati sama-sama merupakan agama berbasis darma, brahma dalam agama Buddha berbeda dengan Brahma dalam agama Hindu yang diyakini sebagai pencipta dunia. Mahābrahma, atau Brahma Agung, disebutkan dalam Dīgha Nikāya sebagai makhluk yang menempati alam atas.[24] Ia merupakan dewa pemimpin dan penguasa loka brahma.[25][26] Brahma, sebagai dewa yang berkedudukan lebih tinggi dalam kosmologi Buddhisme, juga bukan merupakan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada suatu kesempatan (Brahmāyācana Sutta, Saṁyutta Nikāya 6.1),[27] brahma bernama Sahampati, sesosok penguasa loka brahma, juga memohon pengajaran Buddha:

Kepercayaan bahwa dunia yang sekarang memiliki awal dan akhir—dengan merenungkan perumpamaan tentang rumah dengan pembangunnya—sampai pada kesimpulan bahwa dunia pasti memiliki pencipta: Sang Pencipta, Brahma, atau ‘Tuhan’ pada umumnya. Namun, menurut Buddhisme, terjadinya dunia merupakan suatu siklus. Pandangan ini meyakini bahwa banyak dunia yang telah terbentuk dan hancur pada masa lampau. Setelahnya, dunia yang baru akan menggantikan dunia yang sekarang pada masa yang akan datang dan seterusnya.[28][29] Dengan menekankan pada siklus terbentuknya dunia, Sang Buddha menolak kedudukan Mahābrahmā sebagai Tuhan, Pencipta, Yang Maha Kuasa, dan sebagainya dalam Brahmajāla Sutta, Dīgha Nikāya 1:[30]

... ‘Dan kemudian, para bhikkhu, makhluk yang pertama muncul di sana berpikir: “Aku adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, Sang Penakluk, Yang Tak Tertaklukkan, Maha-Melihat, Maha-Kuasa, Yang Termulia, Pembuat dan Pencipta, Penguasa, Pengambil Keputusan dan Pemberi Perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Makhluk-makhluk ini diciptakan olehku. Mengapa demikian? Karena pertama-tama aku memiliki pikiran: “Oh, seandainya beberapa makhluk lain dapat datang ke sini!” itu adalah keinginanku, dan kemudian makhluk-makhluk ini muncul!” Tetapi makhluk-makhluk lain yang muncul belakangan berpikir: “Ini, teman-teman, adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, Sang Penakluk, Yang Tak Tertaklukkan, Maha-Melihat, Maha-Kuasa, Yang Termulia, Pembuat dan Pencipta, Penguasa, Pengambil Keputusan dan Pemberi Perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Mengapa demikian? Kita telah melihat bahwa dia adalah yang pertama di sini, dan bahwa kita muncul setelah dia.”

‘Dan makhluk yang muncul pertama ini hidup lebih lama, lebih indah dan lebih berkuasa daripada makhluk lainnya. Dan mungkin terjadi bahwa beberapa makhluk jatuh dari alam itu dan muncul di dunia ini. Setelah muncul di dunia ini, ia pergi meninggalkan kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah. Setelah meninggalkan keduniawian, ia melalui usaha, upaya, penerapan, ketekunan dan perhatian benar telah mencapai suatu kondisi tertentu dari konsentrasi pikiran hingga mampu mengingat kehidupan sebelumnya yang terakhir, tetapi tidak mampu mengingat yang sebelum itu. Dan ia berpikir: “Brahmā itu, … ia menciptakan kami, dan ia kekal, stabil, abadi, tidak mengalami perubahan, sama selamanya. Tetapi kami yang diciptakan oleh Brahmā itu, kami tidak kekal, tidak stabil, berumur pendek, ditakdirkan terjatuh, dan kami datang ke dunia ini.”

Ini adalah kasus pertama di mana beberapa pertapa dan Brahmana menganut [pandangan-salah tentang] sebagian abadi dan sebagian tidak-abadi."[31]

Loka

Para brahma tinggal di loka atau alam bernama loka brahma yang terdiri atas loka brahma-materi-halus (rūpāvacarabhūmi), dan loka brahma-nonmateri (arūpavacarabhūmi). Loka ini merupakan loka tertinggi di sistem kosmologi Buddhis, berkedudukan di atas loka yang-penuh-kebahagiaan (kāmasugatibhūmi), dan berjumlah 20 loka:

  • 4 loka brahma-nonmateri (arūpavacarabhūmi):
  1. ākāsānañcāyatana
  2. viññāṇānañcāyatana
  3. ākiṁcanyāyatana
  4. nevasaññānāsaññāyatana
  • 16 loka brahma-materi-halus (rūpāvacarabhūmi):
    • 1 loka makhluk-tanpa-batin (asaññasattā)
    • 1 loka buah-besar (vehapphalā)
    • 5 loka kediaman-murni (suddhāvāsā)
      1. aviha
      2. atappa
      3. sudassa
      4. sudassī
      5. akaniṭṭha
    • 9 loka brahma-biasa:
    1. brahmapārisajja
    2. brahmapurohita
    3. mahābrahmā
    4. parittābha
    5. appamāṇābha
    6. ābhassara
    7. parittasubha
    8. appamāṇasubha
    9. subhakiṇha

Loka materi-halus (rūpāvacarabhūmi) disebut demikian karena para brahma yang tinggal di loka-loka ini memiliki tubuh yang sangat halus dan bahkan beberapa jenis materi sudah tidak ada di tubuh mereka. Loka nonmateri (arūpavacarabhūmi) berlokasi di atas loka materi-halus (rūpāvacarabhūmi) dan terdiri dari 4 tingkatan. Loka nonmateri disebut demikian karena makhluk yang terlahir di loka ini tidak memiliki tubuh jasmani sama sekali. Eksistensi kehidupan mereka hanyalah berupa fenomena mental atau batin.

Brahmavihāra

Pendekatan Buddhis awal terhadap brahma adalah menolak segala aspek pencipta, namun tetap mempertahankan aspek Brahmavihāra dari Brahma Hindu. Pemaknaan empat wajah brahma diinterpretasi ulang oleh Sang Buddha agar sesuai dengan ajaran Buddha (Dhamma), bukan ajaran Hindu, menjadi pemaknaan empat sifat luhur (brahmavihāra), yaitu cinta kasih (mettā), belas kasih (karuṇā), simpati (mudita), dan ketenangan (upekkhā).[5]

Lihat pula

Catatan

  1. ^ Bonten Diarsipkan 2017-12-01 di Wayback Machine. Nichiren Buddhism Library, Soka Gakkai
  2. ^ a b Yuvraj Krishan (1996). The Buddha Image: Its Origin and Development. Bharatiya Vidya Bhavan. hlm. 120. ISBN 978-81-215-0565-9. 
  3. ^ a b c Robert E. Buswell Jr.; Donald S. Lopez Jr. (2013). The Princeton Dictionary of Buddhism. Princeton University Press. hlm. 141–142. ISBN 978-1-4008-4805-8. 
  4. ^ Peter Harvey (2013). An Introduction to Buddhism: Teachings, History and Practices. Cambridge University Press. hlm. 37–38. ISBN 978-0-521-85942-4. 
  5. ^ a b Gananath Obeyesekere (2006). Karma and Rebirth: A Cross Cultural Study. Motilal Banarsidass. hlm. 177–179. ISBN 978-81-208-2609-0. 
  6. ^ "Ayacana Sutta: The Request". www.accesstoinsight.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-01-08. 
  7. ^ Robert E. Buswell Jr.; Donald S. Lopez Jr. (2013). The Princeton Dictionary of Buddhism. Princeton University Press. hlm. 142, Article on brahmaloka. ISBN 978-1-4008-4805-8. 
  8. ^ Trainor, Kevin (2004), Buddhism: The Illustrated Guide, Oxford University Press, hlm. 62, ISBN 978-0-19-517398-7 
  9. ^ Merv Fowler (1999). Buddhism: Beliefs and Practices. Sussex Academic Press. hlm. 65. ISBN 978-1-898723-66-0. [pranala nonaktif permanen], Quote: "For a vast majority of Buddhists in Theravadin countries, however, the order of monks is seen by lay Buddhists as a means of gaining the most merit in the hope of accumulating good karma for a better rebirth."
  10. ^ Christopher Gowans (2004). Philosophy of the Buddha: An Introduction. Routledge. hlm. 169. ISBN 978-1-134-46973-4. 
  11. ^ Buswell, Robert E., ed. (2004). Encyclopedia of Buddhism. New York: Macmillan Reference, USA. hlm. 467. ISBN 978-0-02-865718-9. 
  12. ^ KN Jayatilleke (1998). Early Buddhist Theory of Knowledge. Motilal Banarsidass. hlm. 24 with footnote 2. ISBN 978-81-208-0619-1. , Quote: "What evidence is there for the existence of Indra unless someone has seen him? One stanza in a hymn says, 'One and another say, there is no Indra. Who hath beheld him? Whom then shall we honor?' - Rigveda 8.100.3, in Griffith: 8.89.3"
  13. ^ KN Jayatilleke (1998). Early Buddhist Theory of Knowledge. Motilal Banarsidass. hlm. 21, 24. ISBN 978-81-208-0619-1. 
  14. ^ James Thrower (1980). The Alternative Tradition: Religion and the Rejection of Religion in the Ancient World. Walter de Gruyter. hlm. 40, 43–44. ISBN 978-90-279-7997-1. 
  15. ^ KN Jayatilleke (1998). Early Buddhist Theory of Knowledge. Motilal Banarsidass. hlm. 24, 27–28. ISBN 978-81-208-0619-1.  Quote: "Here for the first time there is an expression of doubt about the possibility of knowing certain things and a dim awareness that some sort of evidence was necessary before we can afford to make factual assertions. What evidence is there for the existence of Indra unless someone has seen him? (...)"
  16. ^ KN Jayatilleke (1998). Early Buddhist Theory of Knowledge. Motilal Banarsidass. hlm. 21, 24, 27–28. ISBN 978-81-208-0619-1. 
  17. ^ Antonio T. de Nicolás (2003). Meditations Through the Rig Veda: Four-Dimensional Man. iUniverse. hlm. 68–70. ISBN 978-0-595-26925-9. 
  18. ^ James Thrower (1980). The Alternative Tradition: Religion and the Rejection of Religion in the Ancient World. Walter de Gruyter. hlm. 35–46. ISBN 978-90-279-7997-1. 
  19. ^ Hume, Robert Ernest (1921), The Thirteen Principal Upanishads, Oxford University Press, hlm. 422–424 
  20. ^ KN Jayatilleke (1998). Early Buddhist Theory of Knowledge. Motilal Banarsidass. hlm. 68, 374. ISBN 978-81-208-0619-1. , Quote: "We may conclude from the above that the rise of Buddhism is not far removed in time from, though it is prior to, the Maitri Upanishad".
  21. ^ Jan Gonda (1968), The Hindu Trinity, Anthropos, Vol. 63, pages 215-219
  22. ^ Bruce Sullivan (1999), Seer of the Fifth Veda, Motilal Banarsidass, ISBN 978-8120816763, pages 82-83
  23. ^ Obeyesekere, Gananath (2006). Karma & rebirth: a cross cultural study (edisi ke-1. Indian ed). Delhi: Motilal Banarsidass Publ. hlm. 177–179. ISBN 978-81-208-2609-0. 
  24. ^ Peter Harvey (2013). An Introduction to Buddhism: Teachings, History and Practices. Cambridge University Press. hlm. 35–36. ISBN 978-0-521-85942-4. 
  25. ^ Richard K. Payne; Taigen Dan Leighton (2006). Discourse and Ideology in Medieval Japanese Buddhism. Routledge. hlm. 57–58. ISBN 978-1-134-24210-8. 
  26. ^ Joseph Edkins. Chinese Buddhism: A Volume of Sketches, Historical, Descriptive and Critical. Trübner. hlm. 224–225. 
  27. ^ Anggara, Indra. "SN 6.1: Brahmāyācanasutta". SuttaCentral. Diakses tanggal 2022-09-18. 
  28. ^ Nasiman, Nurwito. 2017 (III). Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas X. ISBN 978-602-427-074-2. "Dalam mencari sebab pertama permulaan dunia, mereka gagal. Namun, dengan merenungkan tentang rumah dan bangunan dengan perancang dan pembangunnya, mereka sampai pada kesimpulan bahwa dunia ini pasti memiliki penciptanya dan ia pastilah Sang Pencipta, mahabrahma, atau ‘Tuhan’."
  29. ^ Corneles Wowor, M.A. "Ketuhanan Yang Mahaesa Dalam Agama Buddha". Website Buddhis Samaggi Phala. "Mereka antara lain: 1. Helmut von Glasenapp, Buddhism, A Non-Theistic Religion. 2. Douglas M. Burns, M.D., Buddhism, Science and Atheism. Kedua penulis ini menitikberatkan pengertian atau konsep Ketuhanan seperti konsep Ketuhanan yang ada pada agama lain di luar agama Buddha. Mereka menanggapi dengan serius tentang Maha Brahma sebagai pencipta yang ditolak oleh Sang Buddha. Bila Maha Brahma dilegitimasikan sebagai atau sama dengan Ketuhanan dalam agama tersebut, ini berarti bahwa Ketuhanan dalam agama tersebut pun turun derajatnya menjadi dewa atau manusia! Jelas pandangan seperti ini adalah keliru. Menurut pandangan Buddhis, Maha Brahma yang disebutkan dalam Brahmajala Sutta adalah mahluk yang belum mencapi tingkat kesucian, dan pada suatu waktu kelak bila karma baik Maha Brahma tersebut untuk hidup di alam Maha Brahma itu telah habis, maka Maha Brahma itu akan terlahir di alam yang lebih rendah yaitu di alam para dewa (devaloka) atau terlahir sebagai manusia. Banyak penulis yang berpandangan seperti di atas, tapi karena terbatasnya waktu maka cukup dua penulis itu yang disinggung di sini."
  30. ^ Anggara, Indra. "DN 1: Brahmajālasutta". SuttaCentral. Diakses tanggal 2022-09-18. 
  31. ^ Sutta Pitaka, Digha Nikaya I, Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha hal 22-24. "Kecuali alam Suddhavasa (Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi dan Akahittha) dari 31 alam ini yaitu 26 alam pernah menjadi tempat kelahiran dari mahluk yang telah menjadi manusia sekarang. Dengan kata lain kita dapat terlahir di 26 alam tersebut, tapi selama kita belum mencapai kesucian atau kebebasan mutlak maka alam kehidupan kita berubah terus. Terlahir kembali menurut pandangan Buddhis yaitu kelahiran seseorang di antara 31 alam kehidupan tersebut. Dalam ungkapan "Bila seorang meninggal dunia maka ia akan langsung terlahir kembali" ini berarti orang tersebut langsung terlahir kembali di salah satu alam dari 31 alam, dan kelahiran ini tergantung dari amal perbuatan selama hidup juga sampai di mana kematangan batinnya. Lima alam Suddhavasa adalah khusus tempat kelahiran para anagami dan dari alam-akam Suddhavasa ini mereka akan parinibbana yang berarti tidak akan terlahir lagi sebagai mahluk di alam mana pun. Nibbana (nirvana) bukan alam tetapi sesuatu keadaan batin yang bebas dari belenggu."

Read other articles:

Не следует путать с Орденом Святого Георгия. У этого термина существуют и другие значения, см. Георгиевский крест (значения). Знак отличия Военного ордена Девиз «За службу и храбрость» Страна  Российская империя Тип знак отличия Кому вручается нижним чинам Основания …

本條目存在以下問題,請協助改善本條目或在討論頁針對議題發表看法。 此條目需要补充更多来源。 (2018年3月17日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的标题(来源搜索:羅生門 (電影) — 网页、新闻、书籍、学术、图像),以检查网络上是否存在该主题的更多可靠来源(判定指引)。 此…

Daily publication in England, 1711 to 1712 This article's lead section may be too short to adequately summarize the key points. Please consider expanding the lead to provide an accessible overview of all important aspects of the article. (February 2024) The SpectatorThe Spectator from 7 June 1711Frequency1711–1712: daily; 1714: thrice weeklyPaid circulation3,000FounderJoseph Addison; Richard SteeleFirst issueMarch 1, 1711; 313 years ago (1711-03-01)Final issueNumber635 The Sp…

دوري أندورا الممتاز 2014–15 تفاصيل الموسم دوري أندورا الممتاز  النسخة 20  البلد أندورا  التاريخ بداية:21 سبتمبر 2014  نهاية:3 مايو 2015  المنظم اتحاد أندورا لكرة القدم  البطل نادي سانتا كولوما  مباريات ملعوبة 56   عدد المشاركين 8   الموقع الرسمي الموقع الرسمي  د…

DD14Lokomotif bernomor induk DD14 327 dan DD14 332 pada Februari 2012Data teknisSumber tenagaDiesel hidrolikProdusenKisha Seizō, KawasakiTanggal dibuat1961-1979Jumlah dibuat43Spesifikasi rodaSusunan roda AARB-BKlasifikasi UICB'B'DimensiLebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)BeratBahan bakarSistem mesinKinerjaLain-lainPemanas keretaTidak adaSistem keselamatanATS-SNKarierDaerah operasiJepangTerakhir dinas24 Februari 2015KeadaanAfkir / tidak beroperasi Lokomotif DD14 (DD14形code: ja i…

Right or mandate of personal privacy concerning the internet Internet privacy involves the right or mandate of personal privacy concerning the storage, re-purposing, provision to third parties, and display of information pertaining to oneself via the Internet.[1][2] Internet privacy is a subset of data privacy. Privacy concerns have been articulated from the beginnings of large-scale computer sharing[3] and especially relate to mass surveillance.[4] Privacy can en…

Helen Herron Taft Ibu Negara Amerika SerikatMasa jabatan4 Maret 1909 – 4 Maret 1913 PendahuluEdith RooseveltPenggantiEllen Axson Wilson Informasi pribadiLahir2 Juni 1861Cincinnati, Ohio, Amerika SerikatMeninggal22 Mei 1943Washington D.C, Amerika SerikatKebangsaan Amerika SerikatSuami/istriWilliam Howard TaftAnakRobertHelenCharlesTempat tinggalGedung Putih, Washington, D.C. (kantor suami)Sunting kotak info • L • B Helen Louise Herron Nellie Taft (2 Juni 1861 …

العلاقات الكويتية الفيتنامية الكويت فيتنام   الكويت   فيتنام تعديل مصدري - تعديل   العلاقات الكويتية الفيتنامية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين الكويت وفيتنام.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية للدولتين: وجه المقارنة ا…

Atypical antipsychotic drug TiospironeClinical dataATC codenoneLegal statusLegal status Development terminated Pharmacokinetic dataMetabolismHepaticElimination half-life1.4 hoursExcretionUrineIdentifiers IUPAC name 8-[4-[4-(1,2-benzothiazol-3-yl)piperazin-1-yl]butyl]-8-azaspiro[4.5]decane-7,9-dione CAS Number87691-91-6PubChem CID55752IUPHAR/BPS101ChemSpider50348UNII35C6UMO5SRChEMBLChEMBL35057CompTox Dashboard (EPA)DTXSID90236558 Chemical and physical dataFormulaC24H32N4O2SMolar mass440.61 g…

Come leggere il tassoboxPiperaceae Piper nigrum Classificazione APG IV Dominio Eukaryota Regno Plantae (clade) Angiosperme (clade) Mesangiosperme (clade) Magnoliidae Ordine Piperales Famiglia PiperaceaeGiseke, 1792 Classificazione Cronquist Dominio Eukaryota Regno Plantae Divisione Magnoliophyta Classe Magnoliopsida Sottoclasse Magnoliidae Ordine Piperales Famiglia Piperaceae Sinonimi PeperomiaceaeA. C. Sm. Generi Manekia Peperomia Piper Verhuellia Zippelia Le Piperacee (Piperaceae Giseke, 1792)…

Academy Awards ke-92Poster resmiTanggal9 Februari 2020TempatDolby TheatreHollywood, Los Angeles, California, A.S.Pembawa pra-acara Tamron Hall Billy Porter Lily Aldridge Elvis Mitchell Ryan Seacrest ProduserLynette Howell TaylorStephanie AllainPengarah acaraGlenn WeissSorotanFilm TerbaikParasitePenghargaan terbanyakParasite (4)Nominasi terbanyakJoker (11)Liputan televisiJaringanABCDurasi3 jam, 35 menit ← ke-91 Academy Awards ke-93 → Acara Academy Awards ke-92, yang dipersem…

American politician (1815–1868) For those of a similar name, see John McRae (disambiguation). John J. McRaeMember of the U.S. House of Representatives from Mississippi's 5th districtIn officeDecember 7, 1858 – January 12, 1861Preceded byJohn A. QuitmanSucceeded byLegrand W. Perce21st Governor of MississippiIn officeJanuary 10, 1854 – November 16, 1857Preceded byJohn J. PettusSucceeded byWilliam McWillieUnited States Senatorfrom MississippiIn officeDecember 1, 1851…

Turkish footballer This article is an orphan, as no other articles link to it. Please introduce links to this page from related articles; try the Find link tool for suggestions. (July 2019) Turgay Gölbaşı Personal informationDate of birth (1983-01-06) 6 January 1983 (age 41)Place of birth Bünde, GermanyHeight 1.82 m (5 ft 11+1⁄2 in)Position(s) MidfielderSenior career*Years Team Apps (Gls)2001–2004 FSC Lohfelden 2004–2005 KSV Baunatal 32 (2)2005–2007 KSV Hessen…

Логические элементы — устройства, предназначенные для обработки информации в цифровой форме (последовательности сигналов высокого — «1» и низкого — «0» уровней в двоичной логике, последовательности «0», «1» и «2» в троичной логике, последовательности «0», «1», «2», «…

Pour les articles homonymes, voir Le Docteur Jivago. Cet article possède un paronyme, voir Dr. Z-Vago. Le Docteur Jivago Omar Sharif et Julie Christie dans une scène du film. Données clés Titre original Doctor Zhivago Réalisation David Lean Scénario Robert Bolt Musique Maurice Jarre Acteurs principaux Omar SharifJulie ChristieAlec Guinness Sociétés de production Metro-Goldwyn-Mayer Pays de production Royaume-Uni États-Unis Italie Genre drame, romance, historique Durée 201 minutes …

Minor Upanishad of Hinduism Annapurna UpanishadThe Upanishad discusses meditation and spiritual liberationDevanagariअन्नपूर्णाIASTAnnapūrṇāTitle meansAbundance of foodTypeSamanya (general)[1]Linked VedaAtharvaveda[1]Chapters5[2]Verses337[2]PhilosophyVedanta[1] The Annapurna Upanishad (Sanskrit: अन्नपूर्णा उपनिषद्, IAST: Annapūrṇā Upaniṣad) is a Sanskrit text and one of the minor Upanishads of …

BenvenisteCoat of arms (Printer's Mark) of Immanuel Benveniste, Amsterdam, 17th century. It includes the Star of David, a lion cub of Judah, a castle and 10 moons - the Kabbalist symbols of the 10 Sefirot (attributes/emanations). Probably the symbols in the coat of arms of Mendes/Benveniste families from Portugal and Spain.[1]OriginLanguage(s)Spanish, SephardiMeaningItalian Bene veniste and Spanish Bien venida = welcome (or Bien viniste = your arrival was good).Region of originSpain, Gre…

La dernière seconde de Ceefax Ceefax est un standard de télétexte créé par la BBC. Conforme aux spécifications publiées sous le nom générique UK Teletext et également utilisé par l'IBA sous le nom de ORACLE. L'acronyme est la retranscription phonétique de la locution anglaise see facts, en français : voir les faits. Historique Le système a été présenté en octobre 1972. À la suite de transmissions d'essai en 1973-1974, Ceefax a été lancé auprès du public le 23 septembr…

Mamnoon Hussain Presiden PakistanMasa jabatan9 September 2013 – 8 September 2018Perdana MenteriNawaz SharifShahid Khaqan AbbasiNasirul MulkImran KhanPendahuluAsif Ali ZardariPenggantiArif AlviGubernur Sindh ke-27Masa jabatan19 Juni 1999 – 12 Oktober 1999PendahuluMoinuddin HaiderPenggantiAzim Daudpota Informasi pribadiLahir(1940-12-23)23 Desember 1940[1][2] Agra, Kemaharajaan Britania(sekarang India)Meninggal14 Juli 2021(2021-07-14) (umur 80) Karachi, Pa…

Halaman ini berisi artikel tentang negara kepulauan di Afrika Timur. Untuk kepulauannya, lihat Kepulauan Komoro. Untuk kegunaan lain, lihat Komoro (disambiguasi). Perserikatan KomoroUnion des Comores (Prancis) Udzima wa Komori (Komoro)الاتحاد القمري Al-Ittiḥād al-Qumurī/Qamarī (Arab) Bendera Lambang Semboyan: وحدة، تضامن، تنمية (Arab) Unité – Solidarité – Développement (Prancis: Persatuan, Solidaritas, Pembangunan)Lagu kebangsaan:  Udzima wa ya …

Kembali kehalaman sebelumnya