Pemilihan umum Kamboja 2003
1998 2008 27 Juli 2003
Seluruh 123 kursi pada Majelis Nasional 62 kursi untuk meraih status mayoritas
Kehadiran pemilih	5,168,837 (81.5%) 12.2%
Kandidat
Partai pertama Partai kedua Partai ketiga   Ketua Hun Sen Norodom Ranariddh Sam Rainsy Partai Partai Rakyat Kamboja Partai Funcinpec Partai Sam Rainsy Ketua sejak 14 Januari 1985 Februari 1992 Juni 1995 Kursi ketua Kandal Kampong Cham Kampong Cham Pemilu sebelumnya 64 kursi, 41.4% 43 seats, 31.7% 15 kursi, 14.3% Kursi sebelumnya 64 43 15 Kursi yang dimenangkan 73 26 24 Perubahan kursi 9 17 9 Suara rakyat 2,447,259 1,072,313 1,130,423 Persentase 47.3% 20.8% 21.9% Swing 5.9% 10.9% 7.6%
Peta persebaran suara Warna-warna menandakan partai pemenang, seperti yang ditampilkan dalam tabel hasil utama.
Perdana Menteri petahana Hun Sen Partai Rakyat Kamboja Perdana Menteri terpilih Hun Sen Partai Rakyat Kamboja

Kamboja
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Kerajaan Kamboja
Monarki Raja Norodom Sihamoni Dewan Takhta Wangsa Norodom Wangsa Sisowath (1904–41)
Pemerintahan Perdana Menteri (daftar) Hun Sen Wakil Perdana Menteri Sar Kheng Tea Banh Hor Namhong Men Sam An Bin Chhin Yim Chhaily Kong Sam Ol Kabinet
Parlemen Senat Presiden: Say Chhum Majelis Nasional Presiden: Heng Samrin
Pemilihan umum Komite Pemilihan Umum Nasional Pemilihan umum terakhir Majelis Nasional: 2013 2018 Senat: 2012 2018 Daerah: 2012 2017 Partai politik
Hubungan luar negeri
Pembagian administratif Provinsi Kota Distrik Komunal
Topik terkait Hak asasi manusia Hak LGBT Konflik perbatasan Kamboja-Thailand Gerakan Protes Kamboja 2013–2014
Negara lainnya Atlas
l b s

Pemilihan umum diadakan di Kamboja pada 27 Juli 2003 untuk memilih para anggota Majelis Nasional. Pemilihan tersebut dimenangkan oleh Partai Rakyat Kamboja yang dipimpin Perdana Menteri petahana Hun Sen, yang diklaim meraih 73 kursi dalam parlemen 123 kursi. Namun, karena persyaratan mayoritas dua per tiga untuk memilih Perdana Menteri, pemerintahan baru tidak terbentuk sampai Juli 2004 saat sebuah kesepakatan diraih dengan partai Funcinpec.

Kamboja menjadi demokrasi pada awal 1990an dengan pemilihan demokratis pertama diadakan pada 1993.^[1] Setelah dua pemilihan pada 1990an, Partai Rakyat Kamboja membentuk pemerintahan koalisi dengan partai royalis Funcinpec.^[1] Pemilihan terakhir pada 1998 menghadapi sejumlah kekerasan dan intimidasi yang signifikan dari para pendukung oposisi.^[2] Pemilihan tersebut diadakan setahun setelah Funcinpec dikeluarkan dari pemerintahan koalisi oleh Partai Rakyat Kamboja.^[3] Namun setelah pemilihan tersebut, mereka sempat membentuk sebuah koalisi lainnya dengan Hun Sen sebagai Perdana Menteri dan pemimpin Funcinpec Pangeran Norodom Ranarridh, putra dari Raja Norodom Sihanouk, sebagai deputinya.^[1]

Dalam pemilihan-pemilihan lokal pada 2002, Partai Rakyat Kamboja tampil kuat memimpin di 1,597 dari 1,621 komune di Kamboja.^[4] Selain itu, partai Funcinpec mengalami penurunan sampai hanya meraih 22% suara.^[4]

• Sorpong Peou (2006), "Consolidation or Crisis of Democracy?: Cambodia's Parliamentary Elections in 2003 and Beyond", Between Consolidation and Crisis: Elections and Democracy in Five Nations in Southeast Asia, Berlin: Lit, hlm. 41–83