Bahasa Mamuju dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Tidak terdapat konsensus yang kuat untuk mengklasifikasikan Bahasa Mamuju sebagai bahasa yang berdiri sendiri.[a] Akan tetapi, ditinjau dari enam dialek yang terdapat dalam Bahasa Mamuju menunjukkan perbedaan yang kentara bila dibandingkan dengan kelompok bahasa sekitarnya, seperti Bahasa Mandar dan Bahasa Pitu Uluna Salu. Klasifikasi ini dinilai sulit karena terdapat kesinambungan dialek dengan 11 bahasa lain di dalam kantong rumpun bahasa Sulawesi Selatan utara dengan rata-rata kepadanan leksem setinggi 63%.[9] Angka tersebut dinilai sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka kepadanan dengan bahasa lain yang secara filogenetis serumpun di Sulawesi Selatan.[9]
^Kruyt dan Adriani[5] dan van der Veen[6] menyatakan daerah di utara Sendana, Majene berbeda dari Bahasa Mandar. Di lain hal Esser[7] tidak menyebut sama sekali keberadaan Bahasa Mamuju, berbeda dengan Pelenkahu dkk.[8] yang meleburkan Bahasa Mandar dan Bahasa Mamuju menjadi satu.
Referensi
^Grimes, B. F. (1992). Languages of the World (edisi ke-20). Dallas: Ethnologue. hlm. 626.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Mamuju". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Mamuju". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
^Kruyt, A.C.; Adriani, N. (1912). De Bare'e-sprekende Toradja's van Midden-Celebes. I. Batavia: Landsdrukkerij.
^van der Veen, H. (1929). "Nota betreffende de grenzen van de Sa'dansche taalgroep en het haar aanvertwante taalgebied". Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkude. 69: 58–97.
^Esser, S. J. (1938). Talen. Amsterdam: Koninklijk Nederlansch Aardrijkskundig Genootschap.
^Pelenkahu, R. A.; Muthalib, Abdul; Pattiasina, J. F., ed. (1974). Peta bahasa Sulawesi Selatan, buku petunjuk. Ujungpandang: Lembaga Bahasa Nasional.
^ abGrimes, Charles E.; Grimes, Barbara D. (1987). Stokhof, W. A. L., ed. Languages of South Sulawesi(PDF). Materials in Languages of Indonesia. 38. The Australian National University. hlm. 33. doi:10.15144/PL-D78.