Aslinya merupakan bahasa lisan.[3] Tidak ada sistem tulisan yang resmi digunakan untuk bahasa Badui, tetapi untuk keperluan analisis linguistik, alfabet bahasa Sunda digunakan.
Beberapa sumber rujukan menggolongkan bahasa Badui sebagai bagian dari bahasa Sunda dialek Banten.[12] Akan tetapi, tidak seperti beberapa dialek Sunda lainnya di wilayah Banten yang sudah banyak tercampur dengan unsur bahasa non-Sunda, bahasa Badui hanya mendapatkan sedikit pengaruh dari bahasa lainnya dan masih mempertahankan beberapa unsur-unsur kebahasaan dari bahasa Sunda kuno sebagai pendahulunya,[13] hal ini kontras bila dibandingkan dengan beberapa dialek Sunda lainnya yang dianggap lebih modern.[14]
Status saat ini
Bahasa Badui termasuk salah satu bahasa daerah di Indonesia dan cukup dilestarikan keberadaannya oleh pemerintah setempat, meskipun penelitianlinguistik mengenai bahasa ini masih tergolong sedikit. Penggunaan bahasa Badui dianggap sebagai penanda identitas kesukuan yang paling penting bagi masyarakat Badui. Meskipun masyarakat Badui sendiri merupakan masyarakat yang terisolasi, nyatanya sebagian dari mereka mempunyai kemampuan bilingual, yang artinya mereka juga dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dalam kesehariannya, terutama ketika sedang bertutur kata dengan masyarakat lain dari luar Badui yang datang ke wilayah mereka.
Ethnologue menggolongkan bahasa Badui sebagai bahasa dengan tingkat 6a yang berkategori vigorous (kuat) dalam skala EGIDS,[c] dan perkembangannya menunjukkan sikap yang positif.[15]
Fonologi
Tidak terdapat perbedaan antara bahasa Badui dan bahasa Sunda baku beserta beberapa dialek lainnya dalam hal fonologi.[16]Fonem dalam kedua bahasa tersebut menunjukkan jumlah yang sama, yakni sebanyak 25 fonem dengan 7 di antaranya berupa fonem vokal, sedangkan 18 fonem lainnya merupakan konsonan. Akan tetapi, untuk fonem-fonem /ə/, /o/, /ɨ/, dan /i/ dalam bahasa Badui ada variasi pemakaian, seperti pada kata tolu, teulu dan tilu 'tiga', euweuh dan oweuh 'tidak ada', serta enya dan onya 'iya'.[16]
Vokal
Fonem vokal yang terdapat dalam bahasa Badui yaitu /ɛ/ ⟨é⟩, /a/, /ɨ/ ⟨eu⟩, /ə/ ⟨e⟩, /i/, /ɔ/ ⟨o⟩ dan /u/.
Dalam hal aksen atau tekanan kata dan intonasi, bahasa Badui menunjukkan ciri khas yang sangat menonjol. Kata-kata dengan dua suku kata pada umumnya mendapatkan stress naik pada suku kata pertama, kemudian menurun pada suku kata kedua, seperti héjo menjadi héj'jo (hijau), dukun menjadi duk'kun (dukun), iheung menjadi ih'heung (tidak tahu) dan lain-lain.[17]
Intonasi dalam kalimat memang merupakan ciri tersendiri yang terdapat dalam bahasa Badui. Adakalanya dalam kalimat berakhir dengan nada turunnya suara, atau dengan nada datar. Demikian pula, kalimat interogatif tidak selalu diakhiri dengan naiknya suara, tetapi adakalanya berakhir dengan turunnya suara.[18]
Karakteristik
Masyarakat Badui (terutama Badui Dalam) pada umumnya merupakan masyarakat yang terisolasi dari dunia luar sehingga bahasa yang mereka gunakan tidak banyak terpengaruh oleh bahasa yang ada di luar wilayah mereka seperti bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda dialek lainnya. Pada umumnya, pengaruh bahasa dari luar seperti ini hanya terdapat pada masyarakat Badui Panamping atau Badui Luar.[7]
Leksikon
Kekhasan
Dalam tataran leksikon, misalnya kosakata, terdapat beberapa kosakata khas bahasa Badui yang tidak ditemukan atau tidak lazim digunakan dalam beberapa dialek bahasa Sunda lainnya, terutama bahasa Sunda Priangan (baku). Perbandingan beberapa perbedaan leksikon Badui dengan bahasa Sunda baku dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Leksikon khas lainnya dapat dilihat di sini.
Perubahan leksikal yang ditemukan antara bahasa Badui dengan bahasa Sunda baku dapat dianalisis dan dikelompokkan menjadi beberapa jenis proses, beberapa di antaranya berupa kosakata yang dapat ditemukan di antara kedua bahasa seperti contohnya beurat [bɤrat] 'berat' dengan variasinya yang berlainan seperti abot [abot] dalam bahasa Sunda baku dan badot [badot] 'berat' dalam bahasa Badui.[31] Jenis perubahan leksikal yang kedua berupa kosakata yang dapat ditemukan di antara kedua bahasa tetapi variasinya hanya ditemukan dalam bahasa Badui, seperti contohnya beulah [bɤlah] 'belah' dan bareuh [barɤh] 'bengkak' dengan variasi khas bahasa Badui bencar [bəncar] 'belah' dan kembung [kəmbʊŋ] 'bengkak' yang tidak ditemukan dalam bahasa Sunda baku.[31] Jenis perubahan leksikal selanjutnya dapat berupa kosakata yang tidak saling berhubungan di antara bahasa Badui dengan bahasa Sunda baku, seperti contohnya nyaring [ɲarɪŋ] 'berbaring' dalam bahasa Badui dengan ngagolér [ŋagolεr] 'berbaring' dalam bahasa Sunda baku.[32] Tipe perubahan leksikal yang lainnya berupa kosakata yang pelafalannya berbeda antara bahasa Badui dengan bahasa Sunda baku dengan variasi yang hanya ditemukan dalam bahasa Badui, seperti contohnya enteu [əntɤ] 'tidak' dalam bahasa Badui dengan henteu [həntɤ] 'tidak' dalam bahasa Sunda baku dengan variasi khas Badui moan [mowan] 'tidak'.[33]
Laras bahasa
Bahasa Badui sering dianggap sebagai bahasa yang egaliter karena tidak mengenal tatakrama basa Sunda (sistem tingkatan berbahasa yang didasarkan kepada status sosial antara pembicara dengan lawan bicara),[34] serta menunjukkan ciri-ciri sebagai bahasa yang demokratis,[7] hal ini tentu saja berbeda bila dibandingkan dengan beberapa dialek bahasa Sunda lainnya yang memiliki sistem yang cukup kompleks tersebut. Namun, pada kenyataannya, masyarakat Badui yang dikenal memiliki kelas sosial dalam sistem pemerintahannya, implikasinya terhadap bahasa merupakan suatu hal yang tak dapat terelakkan, selain itu, karena faktor kedekatan wilayah dan seringnya interaksi antara suku Badui dengan masyarakat Sunda umum dan masyarakat lainnya, mengakibatkan dalam hal linguistik terjadi interferensi bahasa yang merasuk ke dalam tubuh bahasa Badui, yang pada akhirnya memunculkan gejala penjenjangan bahasa.[35] Sebuah penelitian mengungkapkan, interferensi bahasa dalam hal leksikon muncul dari bahasa Indonesia dan konsep tingkatan berbahasa muncul dari bahasa Sunda baku. Interferensi ini tidak dipahami sebagai kesalahan berbahasa, melainkan bagaimana cara sebuah diksi diperlakukan.[36] Contoh interferensi bahasa dapat ditemui pada masyarakat Badui Dalam yang tidak menggunakan kata cangkéng untuk menyatakan pinggang melainkan menggunakan pinggang (sama seperti bahasa Indonesia) sebagai kata yang sopan untuk orang tua atau orang yang lebih tua atau dihormati. Contoh lainnya, kata pundak 'bahu' sudah sangat akrab di kalangan orang Badui daripada taktak yang digunakan masyarakat Sunda umum.[35]
Dalam perkembangannya, beberapa kosakata yang memiliki variasi, penggunaannya dibedakan berdasarkan kepada siapa kosakata tersebut diucapkan. Contohnya kata nginum 'minum' tidak dapat digunakan terhadap seseorang yang sangat dihormati, seperti orang tua, jaro, apalagi puun. Untuk orang yang dihormati, digunakan kata papairan.[37]
Sintaksis
Dalam tingkatan sintaksis atau tata kalimat, secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bahasa Badui dengan bahasa Sunda baku, hanya saja untuk beberapa partikel terdapat suatu kekhasan tersendiri yang dipakai dalam bahasa Badui. Partikel ari dan baé cenderung dipakai berulang-ulang oleh para penutur bahasa ini, berbeda dengan penutur bahasa Sunda lainnya yang hanya memakai partikel tersebut sekali saja.[38] Di bawah ini adalah contoh perbandingan kalimat antara bahasa Badui dan bahasa Sunda baku.
Catatan: pada contoh di bawah, partikel yang dimaksud dicetak tebal dan digarisbawahi.
Bahasa Badui
(1)
Ari urang Cicakal Girang mah ari asalna gé ari islam mah Islam.
ari
adapun
urang
orang
Cicakal
Cicakal
Girang
Girang
mah
FOC
ari
COMP
asal
PST
=na
=3
gé
juga
ari
COMP
islam
Islam
mah
FOC
Islam
Islam
ari urang Cicakal Girang mah ari asal =na gé ari islam mah Islam
adapun orang Cicakal Girang FOC COMP PST =3 juga COMP Islam FOC Islam
'Adapun orang Cicakal Girang kalau asalnya kalau Islam tetap Islam'[38]
(2)
Atuh ari ngajual mah saayana baé, sakilo dijual baé, sapuluh kilo dijual baé.
atuh
mohon
ari
bila
ngajual
AV-jual
mah
FOC
saaya
seada
=na
=NMLZ
baé,
LIM
sakilo
sekilo
dijual
PV-jual
baé,
LIM,
sapuluh
sepuluh
kilo
kilo
dijual
PV-jual
baé
LIM
atuh ari ngajual mah saaya =na baé, sakilo dijual baé, sapuluh kilo dijual baé
mohon bila AV-jual FOC seada =NMLZ LIM sekilo PV-jual LIM, sepuluh kilo PV-jual LIM
'Mohon bila menjual seadanya saja, sekilo dijual saja, sepuluh kilo dijual saja'[38]
Atuh ari ngajual mah saayana baé, sakilo dijual, sapuluh kilo dijual.[38]
Dalam bahasa Badui, partikel boro dari bahasa Sunda baku mengalami reduplikasi (perulangan) menjadi boro-boro. Beberapa penggunaan preposisidina 'pada' dalam bahasa Badui terhitung setara dengan di 'di' dalam bahasa Sunda baku. Penggunaan partikel-partikel lainnya seperti cenah, deuk, éta, ieu, jeung, kitu, tah dan si, tidak sama penggunaannya dengan bahasa Sunda baku. Selain itu, ada beberapa partikel yang tidak lazim ditemukan atau dipakai dalam bahasa Sunda baku, tetapi cukup umum dalam bahasa Badui, seperti contohnya: doang, laju dan ja.[17]
Morfologi
Dalam bidang morfologi atau bentuk-bentuk kata terdapat perbedaan dan persamaan. Prefikssa- dalam bahasa Badui tidak selalu menunjukkan bentuk terikat yang memiliki fungsi gramatikal yang mirip dengan prefiks se- dalam bahasa Indonesia. Seperti pada kalimat ngalaksa sajumaah dalam bahasa Badui yang maknanya setara dengan kalimat ngalaksa dina poé jumaah dalam bahasa Sunda baku. Perbedaan lain yang sangat tampak yaitu pada penggunaan sufiks-an dan -na, kata di tengahna 'di tengahnya' dalam bahasa Sunda baku berubah menjadi di tengahan 'di tengahnya' dalam bahasa Badui. Kata kabéh (semua) dalam bahasa Badui cukup hanya mendapatkan sufiks -an saja sehingga menjadi kabéhan (semuanya). Sementara dalam bahasa Sunda baku: kabéhanana (semuanya).[17] Selain itu, kata berimbuhandi-/-an pada kata dibéjaan 'diberitahu' dalam bahasa Sunda baku, dalam bahasa Badui berubah menjadi dibéja-béja. Untuk prefiks di- pada kata dikira dalam bahasa Badui bisa menggantikan reduplikasi kira-kira 'kira-kira' dalam bahasa Sunda baku. Dan untuk prefiks per- dalam bahasa Indonesia, berpadanan dengan prefiks para- dalam bahasa Badui, contohnya pada kata perkawinan 'pernikahan' berubah menjadi parakawinan 'pernikahan'.[16]
Tata bahasa
Struktur dan tata bahasa Badui tidak jauh berbeda dengan struktur bahasa Sunda secara umum, sehingga struktur bahasanya masih dapat dipelajari dan dipahami secara baik oleh para penutur dialek bahasa Sunda lainnya.[39]
Pronomina persona
Bahasa Badui umumnya hanya mengenal pronomina atau kata ganti persona dalam bentuk bebas, bentuk terikat yang berupa proklitik dan enklitik hanya terdapat dalam persona ketiga tunggal atau jamak yang juga berfungsi sebagai pemarkah kepunyaan (khususnya bentuk sufiks -na). Selain itu, terdapat bentuk terikat berupa enklitik untuk persona pertama tunggal -ing dari bahasa Sunda kuno yang bersifat arkais dan kini sudah tidak digunakan lagi dalam bahasa Sunda modern termasuk bahasa Badui, umumnya, unsur gramatikal yang dibubuhi bentuk enklitik seperti ini kini dianggap sebagai monomorfemik, contohnya ambuing 'ibuku', anaking 'anakku' dan awaking 'badanku'.
Beberapa bentuk pronomina persona jamak dibentuk dengan cara menyisipkan infiks -ar- ke dalam pronomina persona tunggal, misal, untuk menyatakan pronomina persona kedua jamak, diciptakan dengan menyisipkan infiks -ar- ke dalam pronomina bebas dia menjadi daria. Hal ini berlaku bagi pronomina persona yang fonem awalnya berupa konsonan, sedangkan untuk pronomina persona yang diawali dengan fonem vokal, maka infiks -ar- akan berubah menjadi sufiks ar-, seperti contohnya pada pronomina persona ketiga jamak yang dibentuk dengan cara menambahkan sufiks ar- ke dalam pronomina bebas inyana menjadi arinyana.
Bentuk aing 'saya' yang mengalami nasalisasi (diucapkan secara sengau pada fonem pertama) menjadi ngaing adalah bentuk pronomina persona pertama tunggal yang biasanya digunakan untuk menunjukkan superioritas sang penutur, sementara bentuk persona kedua jamak dararia 'kalian' yang merupakan variasi dari daria (akar kata: dia 'Anda') adalah bentuk penegasan dengan cara menggandakan infiks-ar- menjadi -arar-.
Contoh teks
Masyarakat Badui secara tradisional tidak mengamalkan budaya tulis, sehingga dalam pewarisan tradisi dilakukan secara oral atau lisan melalui tuturan dari generasi ke generasi, termasuk dalam hal kesusasteraan.[40] Sastra lisan Badui di kemudian hari banyak didokumentasikan oleh pihak luar.
Idiom
Di bawah ini disajikan sebuah contoh teks berbahasa Badui yang berisi empat ungkapan atau idiom yang menggambarkan posisi bintang kidang (Orion) dalam penyusunan kalender pertanian Badui (pananggalan).[41][42]
apabila posisi bintang kidang ngarangsang (seperti posisi matahari yang meninggi), masyarakat harus membakar sisa-sisa tebangan dan persiapan berladang
Kidang nyuhun atawa condong ka barat kudu ngaseuk
apabila bintang kidang diatas kepala atau sudah miring ke barat harus tanam padi
Kidang marem turun kungkang, ulah melak paré
apabila bintang kidang tidak lagi terlihat maka pantang untuk bertanam karena banyak hamaserangga
Cerita rakyat
Pada contoh di bawah ini ada sebuah cerita rakyat mengenai kisah permulaan keberadaan masyarakat Badui berjudul Mula Nagara Baduy (Ejaan asli/Van Ophuijsen: Moela Nagara Badoej) yang pernah diteliti dan kemudian ditranskripsikan oleh C.M. Pleyte, seorang kurator museum asal Belanda.[43]
Berikut sepenggal kisah Mula Nagara Baduy yang telah disesuaikan ejaannya ke dalam Ejaan Bahasa Sunda modern:[44]
“
Laju baé ngalayang noongan pitempateun. Ana nepi ka Banten, nya éta ka nagara Cibaduy téa, manggih leuweung suni serta batuna réa taréngtong, keusik-keusik aralus; jeung éta leuweung lega jasa. Tilok aya anu ngeusian kajaba satoa berhala leuweung kayaning maung, badak, bagong jeung réa-réa deui oray-oray anu galedé nu laleutik sapangeusining leuweung. Di dinya ratu deukngalereb jeung dulurna anu ngaranna Pucuk Umun. Teu kebel, ana ngalongok ka béh lebak, aya walungan gedé, caina beresih jasa. Laju diana mandi di dinya. Ana mandi ratu leungit jamangna nu rupa béo téh, gilig deui rupa manusa. Laju éta cai dingaranan Cibéo nepi ka kiwari, Sanggeusna mandi, laju pulang deui kana tempat nu réa batu jeung keusik téa. Di dinya ku ratu dingaranan Cikeusik, serta taretep Ratu jeung dulurna mabakan. Mana ngaran Cikeusik nepi ka kiwari, nya ti mangsa harita tatkala ratu mabakan. Ari éta ratu, caritana, turunan ti sawarga loka, ngaraton di Pajajaran. Kebel-kebel ratu téh baranakan pirang-pirang nya mabakan deui dina leuweung béh hilir, dingaranan Cikertawana nepi ka ayeuna. Anu matak dingaranan kitu, sabab mimitina ramé di dinya nya éta hartina: kerta ramé; wana leuweung. Ti dinya terus tumuluy nepi ka kiwari, tapi dina hiji-hiji tempat ngan diwidian opat puluh kuren. Demi paonamanana urang dinya, lamun aya satoa galak, maung, bagong, banténg, atawa oray, teu ilok diperegasa ku bedil, ngan dibeberik baé.
Terjemahan bebas:
Lantas melayang meninjau banyak tempat. Tatkala tiba di Banten, tiba di Negara Cibaduy, ditemukanlah hutan sunyi berbatu yang tidak rata, pasir-pasir yang lembut, dan luas sekali. Tiada yang menghuninya selain binatang liar seperti harimau, badak, babi hutan, dan masih banyak lagi ular-ular yang beraneka ragam ukurannya yang menempati keseluruhan hutan. Di sana sang ratu hendak bermalam bersama saudaranya yang bernama Pucuk Umun. Tak berselang lama, ketika ia menengok ke arah dataran rendah, terdapat sebuah bengawan, airnya jernih sekali. Kemudian ia mandi di sana. Saat sedang mandi, sang ratu kehilangan bajunya yang bercorak burung beo, tak ragu lagi rupa manusia. Lantas sungai tersebut diberi nama Cibeo hingga kini. Selepas mandi, pulanglah ia ke tempat yang berbatu dan pasir tadi. Di sana ratu memberi nama daerah tersebut Cikeusik, dan ratu menetap di sana membuatnya sebagai pemukiman baru. Demikianlah nama Cikeusik masih dipakai sampai sekarang, sejak namanya diberikan oleh ratu ketika meninggalinya. Sementara itu, ratu sendiri diceritakan merupakan turunan dari kahyangan, berkuasa di Pajajaran. Lama-lama ratu beranak banyak sehingga kolonisasinya terus berlanjut di daerah hilir, yang dinamakan Cikertawana hingga kini. Alasan dinamakan demikian, karena keramaian bermula di sana, kerta artinya ramai, wana artinya hutan. Dari sana terus berlanjut sampai sekarang, tetapi untuk setiap tempat hanya diperbolehkan untuk ditinggali empat puluh keluarga saja. Hal yang mendasarinya adalah, jikalau ada binatang buas, seperti harimau, babi hutan, banteng, atau ular, tak perlu dihalau menggunakan senjata, cukup dikejar saja.
Dari penggalan teks di atas terdapat kata-kata bercetak tebal yang merupakan lema khas dialek Badui yang bentuknya berbeda dengan bahasa Sunda di daerah Parahyangan. Berikut senarainya:
^Beberapa situs web klasifikasi bahasa seperti Glottolog masih mengklasifikasikan bahasa Badui dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa yang kini dianggap telah usang, sementara Ethnologue langsung mengklasifikasikan bahasa Badui dalam bahasa Sunda pada rumpun bahasa Melayu-Polinesia tanpa ada penggolongan lagi di bawahnya. Pengelompokan bahasa Sunda termasuk di dalamnya bahasa Badui sebagai bagian dari rumpun Indonesia Barat dan Kalimantan Utara Raya dianggap lebih mutakhir daripada Melayu-Sumbawa.
^Glottolog versi 4.1 mencatat bahasa Badui bersama dengan bahasa Sunda membentuk sebuah keluarga bahasa Sundanese-Badui.[11]
^EGIDS merupakan singkatan dari Expanded Graded Intergenerational Disruption Scale, sebuah skala yang menilai seberapa parah pemutusan rantai transmisi antargenerasi bagi sebuah bahasa. Tingkat 1 menandakan bahwa bahasa tersebut lazim digunakan dalam komunikasi antarbangsa, sementara tingkat 10 menandakan bahwa bahasa tersebut telah punah.
Hammarström, H.; Forkel, R.; Haspelmath, M., ed. (2019a). "Badui". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. doi:10.5281/zenodo.5772642.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |date-access= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
———; Forkel, R.; Haspelmath, M., ed. (2019b). "Sundanese-Badui". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. doi:10.5281/zenodo.5772642.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |date-access= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Rahmadania, H. (2012). Kosakata Warna Dalam Bahasa Sunda Kanekes. International Seminar Language and Maintenance and Shift II July 5-6, 2012 (Conference or Workshop Item (Paper)). Semarang: Master Program in Linguistics, Diponegoro University. ISSN2088-6799.
Rusady, D.; Munawarah, S. (2017a). Searching of Sundanese Archaic Words in Inner and Outer Badui. Proceedings of the Tenth Conference on Applied Linguistics and the Second English Language Teaching and Technology Conference in collaboration with the First International Conference on Language, Literature, Culture, and Education (CONAPLIN and ICOLLITE 2017) - Literacy, Culture, and Technology in Language Pedagogy and Use (Paper) (dalam bahasa Inggris). 1. Depok: SciTePress–Science and Technology Publications. hlm. 592–596. doi:10.5220/0007171505920596. ISBN978-989-758-332-2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Universitas Negeri Padjadjaran. Fakultas Sastra. (1984). Perbandingan struktur bahasa Sunda Baduy dengan bahasa Sunda Lulugu. Laporan penelitian / Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi, Universitas Padjadjaran. Sub Proyek, no. 20. Bandung: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi, Universitas Padjadjaran. OCLC18746825.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pertempuran Perimeter PusanBagian dari Perang KoreaPasukan Infanteri ke-27 AS menunggu serangan Korea Utara di sepanjang Sungai Nankong dari posisi di Perimeter Pusan, 4 September 1950.Tanggal4 Agustus – 18 September 1950LokasiPusan, Korea SelatanHasil Kemenangan Perserikatan Bangsa-BangsaPihak terlibat Perserikatan Bangsa-Bangsa Korea Selatan Amerika Serikat Britania Raya Australia Selandia Baru Kanada Belanda Korea UtaraTokoh dan pem…
Lukisan dinding lompat banteng, ditemukan di situs Knossos, yang menunjukkan bahwa terdapat suatu olahraga atau ritual keagamaan melompati seekor banteng, sosok manusia berkulit gelap adalah lelaki, sedangkan dua sosok manusia yang berkulit terang adalah perempuan. Sejarah Kreta sudah ada sejak milenium ke-7 SM, lebih dari empat milenia sebelum peradaban Minoa kuno. Peradaban Minoa yang berbasis istana merupakan tunas peradaban di Eropa. Setelah peradaban Minoa hancur karena terjadi letusan Ther…
78th Infantry Division78th Infantry Division shoulder sleeve insigniaActive1917 – 19191921 – 19461946 – presentCountry United StatesBranch United States ArmyTypeInfantrySizeDivisionNickname(s)Lightning (special designation)[1]Motto(s)Audaciter (Boldly)EngagementsWorld War I St. Mihiel Meuse-Argonne World War II Rhineland Ardennes-Alsace Central Europe CommandersCurrentcommanderBrigadier General Christopher W. CookNotablecommandersHugh L. Scott Norman Schwarzkopf Sr. Edwin…
Lupita TovarLupita Tovar pada sekitar tahun 1931LahirGuadalupe Natalia Tovar(1910-07-27)27 Juli 1910Matías Romero, Oaxaca, MeksikoMeninggal12 November 2016(2016-11-12) (umur 106)Los Angeles, California, Amerika SerikatMakamHillside Memorial Park CemeteryNama lainLupita KohnerPekerjaanPemeranTahun aktif1929–1945Karya terkenalDráculaSantaSuami/istriPaul Kohner (m. 1932; wafat 1988)Anak2; termasuk Susan Kohner Guadalupe Nat…
The Heritage FoundationBerkas:Heritage-logo.jpgTanggal pendirian16 Februari 1973TipeLembaga pemikir pemerintah untuk Kebijakan umumKantor pusat214 Massachusetts Ave, NELokasiWashington, D.C.PresidenEdwin FeulnerSitus webwww.heritage.org Heritage Foundation adalah sebuah lembaga yayasan pemikir pemerintah Amerika Serikat yang berlokasi di Washington, D.C. Yayasan ini memegang peranan penting pada gerakan konservatif pada masa pemerintahan presiden Ronald Reagan, di mana salah satu kebijakannya me…
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Tahu tek – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Tahu tek di Lamongan Tahu tek adalah salah satu masakan khas Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya[butuh rujukan]. Tahu tek terdiri atas …
One Churchill PlaceOne Churchill PlaceInformasi umumLokasi1 Churchill PlaceTower Hamlets, London, InggrisMulai dibangun2003Rampung2004Pembukaan2005TinggiAtap156 m (512 ft)Data teknisJumlah lantai32Desain dan konstruksiArsitekHOK International One Churchill Place adalah pencakar langit setinggi 156 m dengan 32 tingkat yang digunakan sebagai kantor pusat Barclays Bank. Bangunan ini terletak di kawasan Docklands, London di Canary Wharf. Bangunan ini merupakan blok perkantoran terting…
Bono Vox beralih ke halaman ini. Untuk fenomena alam, lihat Bono (ombak). Untuk kegunaan lain, lihat Bono (disambiguasi). BonoBono melakukan pertunjukan dalam acara the Joshua Tree Tour 2017 di IndianapolisInformasi latar belakangNama lahirPaul David HewsonNama lainBono Vox / Bono U2 / BonoLahir10 Mei 1960 (umur 63)AsalDublin, Republik IrlandiaGenreRock, post-punk, alternative rockPekerjaanMusisi, penyanyi-penulis lagu, aktivis, filantropiInstrumenVokal, gitar, harmonikaTahun aktif1975–se…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Desember 2022. Mukai Taichi向井 太一Nama lainTaichi MukaiLahir13 Maret 1992 (umur 31)[1]Fukuoka, Jepang[1]AsalTokyo[1]GenreR&B alternatifR&B kontemporerpopambientelectroPekerjaanPenyanyi-penulis lagumodel[1]InstrumenVoka…
Parlement d'Afrique du Sud[N 1] 27e législature Armoiries du Parlement d'Afrique du Sud.Présentation Type Bicaméral Chambres Assemblée nationaleConseil national des provinces Création 19101997 (forme actuelle) Lieu Le Cap Durée du mandat 5 ans Présidence Assemblée nationale Nosiviwe Mapisa-Nqakula (ANC) Élection 19 août 2021 Conseil national des provinces Amos Masondo (ANC) Élection 23 mai 2019 Structure Membres 490 : 400 députés 90 conseillers Composition actuel…
Cagar Nasional SamburuIUCN Kategori II (Taman Nasional)Halaman depanLokasi Cagar Nasional SamburuLetakKenya, Kabupaten SamburuLuas165 km2 (64 sq mi)Didirikan1985 Cagar Nasional Samburu adalah sebuah cagar alam di tepi sungai Ewaso Ng'iro, Kenya. Di sisi lain sungai tersebut adalah Cagar Nasional Buffalo Springs. Taman tersebut memiliki luas 165 km² dan berjarak 350 kilometer dari Nairobi. Tempat tersebut berada di ketinggian dari 800 sampai 1230m di atas permukaan laut.[…
DidoNama lahirFlorian Cloud de Bounevialle O'Malley ArmstrongLahirKensington, London, InggrisAsalLondon, InggrisGenrePop rockPopFolkTrip HopPekerjaanPenyanyiInstrumenvokalPianoGitarTahun aktif1995–sekarangLabelCheeky/Arista, Sony BMGSitus webwww.didomusic.com Dido (2019) Florian Cloud de Bounevialle O'Malley Armstrong (lahir 25 Desember 1971) merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Inggris yang memenangkan nominasi BRIT Award dan Grammy Award sebagai penyanyi terbaik. Namanya dikenal dengan n…
Statua di Eirene con Pluto del 370 a.C. in una copia romana Pluto, la cui etimologia deriva dal greco antico Πλοῦτος?, Plū̀tos (ricco), è una figura della mitologia greca, dio della ricchezza, il cui culto, di carattere agrario, aveva come sede principale l'isola di Samotracia. Indice 1 Origini 2 Pluto nella Teogonia di Esiodo 3 Pluto nella commedia di Aristofane 4 Pluto nella Divina commedia 5 Iconografia 6 Divinità greche correlate 7 Divinità latine correlate 8 Note 9 Voci co…
Ashkan Dejagah Informasi pribadiNama lengkap Seyyed Ashkan Dejagah[1]Tanggal lahir 5 Juli 1986 (umur 37)Tempat lahir Teheran, IranTinggi 1,81 m (5 ft 11+1⁄2 in)Posisi bermain GelandangInformasi klubKlub saat ini Al-ArabiNomor 86Karier junior Reinickendorfer Füchse1999–2000 Tennis Borussia Berlin2000–2004 Hertha BSCKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2004–2007 Hertha BSC II 56 (21)2004–2007 Hertha BSC 26 (1)2007–2012 VfL Wolfsburg 131 (18)2012–2014 F…
Richard Dunne Richard Dunne saat memperkuat Irlandia melawan rusia di Moskow.Informasi pribadiNama lengkap Richard Patrick DunneTanggal lahir 21 September 1979 (umur 44)Tempat lahir Tallaght, Dublin, IrlandiaTinggi 1,88 m (6 ft 2 in) [1]Posisi bermain Bek tengahKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)1996–2000 Everton 60 (0)2000–2009 Manchester City 296 (7)2009–2013 Aston Villa 95 (4)2013–2015 Queens Park Rangers 64 (1)Total 515 (12)Tim nasional1997–1999 Republi…
Chemical compound For the function of calcium phosphate in organisms, see Calcium metabolism. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Calcium phosphate – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (March 2019) (Learn how and when to remove this template message) Calcium phosphate Calcium Phosphate nano…
Novate Milanesecomune (dettagli) Novate Milanese – VedutaScorcio del centro cittadino fotografato da via Bertola da Novate LocalizzazioneStato Italia Regione Lombardia Città metropolitana Milano AmministrazioneSindacoDaniela Maldini (centro-sinistra) dal 10-6-2019 TerritorioCoordinate45°32′N 9°08′E / 45.533333°N 9.133333°E45.533333; 9.133333 (Novate Milanese)Coordinate: 45°32′N 9°08′E / 45.533333°N 9.133333°E45.533333…
Anthony Lopes Lopes pada Piala Dunia FIFA 2018Informasi pribadiNama lengkap Anthony Lopes[1]Tanggal lahir 1 Oktober 1990 (umur 33)[1]Tempat lahir Givors, Lyon, Prancis[2]Tinggi 185 cm (6 ft 1 in)[3]Posisi bermain Penjaga gawangInformasi klubKlub saat ini LyonNomor 1Karier junior1996–2000 OSGL Football2000–2008 LyonKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2008–2012 Lyon B 38 (0)2012– Lyon 331 (0)Tim nasional‡2007 Portugal U-17 6 (0)2007 Por…
Untuk kegunaan lain, lihat Wikipedia (disambiguasi). WikipediaTangkapan layarGambar layar portal multibahasa WikipediaJenis situsEnsiklopedia daringBahasa334 edisiPendahuluNupedia MarkasAshburnSan FranciscoDallasCarrolltonChicagoAmsterdamSingapura Negara asalAmerika Serikat PemilikYayasan WikimediaPenciptaJimmy Wales, Larry Sanger[1]PenyuntingKomunitas Wikipedia SloganEnsiklopedia bebasSitus webwww.wikipedia.orgPeringkat Alexa 5 (global, Januari 2019[update])K…
Braille Bahasa PrancisJenis aksara Alfabet (nonlinear) BahasaBahasa PrancisPenciptaLouis BraillePeriode1837Dasar cetakAlfabet bahasa PrancisBasis cetakAlfabet bahasa PrancisAksara terkaitSilsilahTulisan malamBraille awalBraille Bahasa PrancisAksara turunanBraille bahasa InggrisBraille bahasa JermanBraille bahasa Arab,dan lain-lain.Pengkodean UnicodeRentang UnicodeU+2800 to U+283F Braille Bahasa Prancis ialah huruf braille asli yang menjadi dasar dari semua braille lainnya. Urutan huruf bahasa Pr…